Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Paus baru akan dilakukan oleh Gereja Katolik Vatikan setelah Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin Paskah (21/4/2025).
Diketahui nantinya, akan ada 120 kardinal dari seluruh negara untuk melakukan pertemuan menghadiri konklaf.
Paus baru akan ditunjuk melalui prosesi konklaf tersebut. Mengutip BBC, para kardinal dipanggil ke sebuah pertemuan tertutup untuk melangsungkan prosesi konklaf.
Selama kurun waktu antara kematian Paus dan pemilihan penggantinya, Dewan Kardinal mengatur Gereja Katolik. Pemilihan tersebut diadakan dengan sangat rahasia di dalam Kapel Sistine, yang terkenal dengan lukisan Michelangelo.
Para kardinal masing-masing memberikan suara untuk kandidat pilihan mereka hingga pemenangnya ditentukan, sebuah proses yang dapat memakan waktu beberapa hari.
Pada abad-abad sebelumnya, pemungutan suara berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Beberapa kardinal bahkan meninggal selama proses konklaf.
Baca Juga
Yang identik dalam prosesi konklaf yakni munculnya dua asap dengan dua warna berbeda yang keluar dari tungku Kapel Sistina.
Saat prosesi berlangsung, akan ada asap yang muncul dua kali sehari dari pembakaran surat suara para kardinal.
Asap hitam menandakan kegagalan, sedangkan asap putih tradisional menandakan Paus baru telah dipilih.
Setelah asap putih mengepul, Paus baru akan muncul dalam waktu satu jam di balkon yang menghadap ke St. Peter's Square.
Kardinal senior yang berpartisipasi dalam konklaf akan mengumumkan keputusan tersebut dengan kata-kata "Habemus Papam" - bahasa Latin yang berarti "kita memiliki seorang Paus".
Kemudian, dia akan memperkenalkan Paus baru dengan nama kepausan pilihannya, yang mungkin atau mungkin bukan nama pemberian aslinya.
Tugas Paus
Diketahui, Paus adalah kepala Gereja Katolik yang akan memimpin umat Katolik. Dipercaya, Paus mewakili garis keturunan langsung dari Yesus Kristus.
Seorang Paus dianggap sebagai penerus hidup Santo Petrus, yang merupakan pemimpin di antara murid-murid awal Kristus, yaitu para Rasul. Itu memberinya kekuasaan penuh dan tanpa hambatan atas seluruh Gereja Katolik dan menjadikannya sumber otoritas penting bagi sekitar 1,4 miliar umat Katolik di dunia.
Meskipun banyak umat Katolik sering kali merujuk pada Alkitab untuk mendapatkan petunjuk, mereka juga dapat beralih ke ajaran Paus, yang mengatur kepercayaan dan praktik Gereja.
Sekitar setengah dari seluruh umat Kristiani di seluruh dunia adalah penganut Katolik Roma. Denominasi lain, termasuk Protestan dan Kristen Ortodoks, tidak mengakui otoritas Paus.
Paus tinggal di Kota Vatikan, negara merdeka terkecil di dunia. Kota ini dikelilingi oleh ibu kota Italia, Roma. Paus tidak menerima gaji, tetapi semua biaya perjalanan dan biaya hidupnya dibayar oleh Vatikan.