Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa meluncurkan paket bantuan keuangan hingga 1,6 miliar euro atau sekitar Rp30,7 triliun untuk mendukung Palestina dan mendanai berbagai proyek di Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza.
Pengumuman ini disampaikan dalam Dialog Politik Tingkat Tinggi pertama antara Uni Eropa dan Otoritas Palestina yang digelar pada Senin (14/4/2025) lalu.
"Dengan program ini, Uni Eropa menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan bagi rakyat Palestina dan komitmennya terhadap perdamaian abadi dan berkelanjutan berdasarkan solusi Dua Negara," jelas pernyataan Komisi Eropa (European Commission) dalam laman resminya, Minggu (20/4/2025).
Program yang mencakup periode 2025 hingga 2027 ini terstruktur di sekitar tiga pilar, yakni yaitu penguatan layanan publik, pemulihan ekonomi, serta dukungan terhadap sektor swasta.
Secara terperinci, sekitar 620 juta euro dari bantuan tersebut diberikan dalam bentuk hibah bantuan langsung untuk anggaran Palestina (PA). Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Komisi Eropa menyebut, dana ini akan mendukung Palestina untuk memenuhi kebutuhan administrasi publik yang paling mendesak. Dana tersebut juga akan membantu Otoritas Palestina untuk terus memberikan layanan kepada rakyatnya.
Sebagian besar pencairan dana UE akan dikaitkan dengan kemajuan Otoritas Palestina dalam reformasi utama dalam keberlanjutan fiskal, tata kelola pemerintahan yang demokratis, pengembangan sektor swasta, serta infrastruktur dan layanan publik; berkontribusi pada pembangunan negara yang berkelanjutan di seluruh wilayah Palestina.
Selanjutnya, sekitar 576 juta euro dalam bentuk hibah diusulkan untuk mendukung proyek-proyek konkret di lapangan guna mendorong pemulihan ekonomi dan ketahanan di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza, setelah situasi di lapangan memungkinkan. Melalui pendekatan terpadu, fokus akan diberikan pada berbagai sektor termasuk air, energi, infrastruktur.
Sebagai bagian dari pilar upaya untuk meningkatkan ketahanan, Uni Eropa mengusulkan untuk mengalokasikan 82 juta euro per tahun untuk menyediakan layanan bagi para pengungsi Palestina melalui Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), baik di wilayah Palestina yang diduduki maupun wilayah yang lebih luas.
"Hal ini akan memungkinkan UNRWA untuk terus memainkan peran krusialnya baik sebagai pelaku kemanusiaan maupun pelaku pembangunan," jelasnya.
Kemudian, Uni Eropa juga akan memberikan dukungan berupa pinjaman hingga 400 juta euro oleh Bank Investasi Eropa (European Investment Bank/EIB) untuk pembiayaan baru bagi sektor swasta Palestina, dengan persetujuan dari Badan Pengurus EIB.
Selain itu, Komisi akan meluncurkan Platform Donor Palestina khusus. Platform ini akan menyediakan forum bagi Otoritas Palestina untuk menyampaikan pelaksanaan Agenda Reformasi dan akan memastikan transparansi penuh dalam pelaksanaan Program.
Platform ini juga akan memungkinkan diskusi mengenai elemen-elemen utama untuk keterlibatan di masa mendatang di Gaza dan mengoordinasikan upaya internasional untuk pemulihan dan rekonstruksinya, jika kondisi memungkinkan.
