Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo di Turki: Banyak Negara Bicara Demokrasi, tapi Diam Soal Gaza

Presiden Prabowo Subianto menilai Turki memiliki sikap yang tegas soal penyerangan warga Gaza, Palestina oleh Israel.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers bersama Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Turkiye Ankara, pada Kamis, 10 April 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers bersama Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Turkiye Ankara, pada Kamis, 10 April 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto berbicara soal krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina yang disebabkan oleh operasi militer Israel saat memberikan pidato di Majelis Agung Nasional Turki, Kamis (10/4/2025).

Prabowo menyampaikan keadaan dunia saat ini penuh ketidakpastian. Dalam hal ini, lanjutnya, terjadi penindasan oleh bangsa-bangsa besar terhadap bangsa-bangsa lemah. 

Dia pun memuji Turki dan pemimpin-pemimpin di negara tersebut yang membela rakyat Palestina yang tertindas. Sebagaimana diketahui, operasi militer Israel di Gaza mengalami eskalasi sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. 

"Banyak negara bicara tentang demokrasi, bicara tentang hak asasi manusia, tetapi pada saat anak-anak dibom, ibu-ibu tidak berdosa dibom, rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka, banyak negara diam pura-pura tidak tahu dan pura-pura bahwa itu bukan pelanggaran hak asasi manusia," ujarnya di hadapan Majelis Agung Nasional Turki, dikutip dari YouTube Anadolu Agency, Kamis (10/4/2025). 

Prabowo menilai Turki memiliki sikap yang tegas. Oleh karena itu, dia menyampaikan ingin bersama dengan negara tersebut untuk membela keadilan di tengah maraknya ketidakpastian di dunia saat ini.

Pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku sebagai pengagum sejarah dan tokoh-tokoh Turki. Salah satunya adalah mantan Presiden Turki, Mustafa Kemal Ataturk serta Fatih Sultan Mehmet. 

"Saudara-saudara sekalian, kalau saudara datang ke kantor saya di Jakarta, kalau saudara datang ke rumah saya di Jakarta, ada patung Mustafa Kemal Ataturk, di kantor saya, di rumah saya," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, angka kematian di Gaza akibat serangan militer Israel sejak akhir 2023 lalu mencapai 50.000 lebih. Angka tersebut meliputi anak-anak dan perempuan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper