Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Undangan Donald Trump, Netanyahu Bertolak ke AS Hari ini

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan berangkat ke Washingtonuntuk memenuhi undangan dari Presiden AS, Donald Trump.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan berangkat ke Washington D.C., Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Minggu (6/5/2025) untuk memenuhi undangan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Mengutip laman resmi pemerintahan Israel, Netanyahu dan Trump akan membahas tentang kebijakan tarif impor baru yang beberapa hari lalu diumumkan oleh Trump. 

Tak hanya itu, mereka juga akan berbincang hal lainnya seperti soal upaya membebaskan sandera Israel oleh Hamas, hubungan antara Israel dengan Turki, ancaman Iran terhadap Israel, hingga perlawanan terhadap Pengadilan Kriminal Internasional.

“Perdana Menteri [Netanyahu] menghargai hubungan pribadi dan hangat dengan Presiden Trump serta mengucapkan terima kasih atas undangan tersebut, untuk menjadi pemimpin pertama yang bertemu dengannya setelah pengumuman tarif global baru,” tulis keterangan resmi tersebut yang dikutip Minggu (6/4/2025).

Sebelumnya pada Rabu (2/4/2025), Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif dasar 10 persen untuk semua impor ke Amerika Serikat mulai 5 April, sementara tarif timbal balik yang lebih tinggi terhadap negara dan wilayah yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan AS akan mulai berlaku pada 9 April. Tarif impor atas barang-barang dari Israel akan mencapai 17 persen. 

Pada 1 April, kantor kepala otoritas Israel menyatakan Israel telah membatalkan semua tarif atas barang yang diimpor dari AS, langkah yang diharapkan dapat memperkuat aliansi strategis bilateral dan menurunkan biaya hidup di Israel. 

Perjanjian perdaganan bebas tahun 1985 antara AS dan Israel telah membebaskan 99 persen barang impor dari AS dari bea cukai, yang berarti keputusan saat ini hanya akan memengaruhi sejumlah produk yang sangat terbatas, terutama makanan impor dan produk pertanian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper