Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah Indonesia telah memutuskan Idulfitri 2025 jatuh pada Senin 31 Maret 2025.
Namun, ada beberapa negara yang merayakan Idulfitri yang berbeda waktunya dengan Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk metode yang digunakan untuk menentukan awal bulan Syawal, seperti pengamatan hilal atau perhitungan astronomi.
Dilansir dari timeanddate.com, berikut adalah 7 negara yang merayakan Idulfitri pada tanggal yang berbeda dari 31 Maret 2025.
1. Makedonia Utara (30 Maret 2025)
Makedonia Utara merayakan Idulfitri pada 30 Maret 2025, karena penentuan awal bulan Syawal di negara ini mengacu pada pengamatan hilal (bulan sabit baru) yang dilakukan oleh otoritas keagamaan setempat. Dalam beberapa kasus, negara ini mungkin mengalami perbedaan pengamatan hilal dengan negara-negara lain, yang menyebabkan perayaan Idulfitri lebih awal dibandingkan negara yang merayakannya pada 31 Maret.
2. Bahrain (30 Maret 2025)
Di Bahrain, perayaan Idulfitri jatuh pada 30 Maret 2025. Bahrain mengikuti pengamatan hilal yang dilakukan oleh otoritas agama setempat, dan terkadang juga mengikuti keputusan negara tetangga seperti Arab Saudi. Oleh karena itu, jika hilal terlihat lebih awal di Bahrain, maka mereka akan merayakan Idulfitri lebih awal dibandingkan negara lain yang mengikuti perhitungan astronomi.
Baca Juga
3. Yordania (30 Maret 2025)
Yordania, seperti beberapa negara Timur Tengah lainnya, juga merayakan Idulfitri pada 30 Maret 2025. Keputusan untuk merayakan pada tanggal ini didasarkan pada pengamatan hilal di wilayah tersebut, yang bisa berbeda dengan negara-negara lain yang mungkin masih menunggu konfirmasi hilal. Yordania sering kali mengikuti keputusan bersama dari organisasi keagamaan yang menentukan awal bulan Syawal berdasarkan pengamatan hilal di wilayah tersebut.
4. Irak (30 Maret 2025)
Di Irak, Idulfitri diperkirakan jatuh pada 30 Maret 2025, sesuai dengan pengamatan hilal lokal. Irak, seperti negara-negara lainnya di Timur Tengah, menggunakan metode pengamatan hilal untuk menentukan kapan Ramadan berakhir. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan tanggal perayaan dengan negara yang menggunakan perhitungan astronomi atau pengamatan hilal yang berbeda.
5. Tunisia (30 Maret 2025)
Tunisia, yang terletak di kawasan Afrika Utara, juga merayakan Idulfitri pada 30 Maret 2025. Negara ini mengandalkan pengamatan hilal di wilayahnya, yang dapat bervariasi dengan pengamatan di negara tetangga seperti Aljazair atau Libia. Dalam beberapa kasus, Tunisia dapat memutuskan untuk merayakan Idul Fitri lebih awal, sesuai dengan hasil pengamatan hilal yang dilakukan oleh pihak berwenang agama setempat.
6. Turkmenistan (30 Maret 2025)
Turkmenistan merayakan Idulfitri pada 30 Maret 2025, karena pengamatan hilal dilakukan dengan cara yang serupa dengan negara-negara di Asia Tengah dan Timur Tengah. Hal ini mengarah pada penentuan awal Syawal yang berbeda dengan negara-negara yang mengikuti kalender perhitungan astronomi, mengingat perbedaan tradisi dalam mengamati hilal.
7. Arab Saudi
Tak berbeda dengan Arab, Uni Emirat Arab juga mengakhiri Ramadhan 1446 H pada Sabtu (29/3/2025) dan mengawali bulan Syawal 1446 H di hari berikutnya, Ahad (30/3/2025). "Panitia Rukyatul Hilal Syawal yang dibentuk di bawah Majelis Ulama UAE mengonfirmasi bahwa hilal Syawal tahun 1446 H telah teramati pada Sabtu petang, 29 Maret 2025, menandai awal Idul Fitri," demikian laporan Middle East Economy pada Sabtu (29/3/2025).
8. Qatar
Qatar pun merayakan lebaran Idul Fitri 1446 H bersamaan dengan dua negara di atas, yakni pada Ahad, 30 Maret 2025. Hal ini mengingat hilal yang berhasil teramati pada Sabtu (29/3/2025) sore. "Panitia Rukyatul Hilal Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Qatar mengumumkan bahwa hilal Syawal telah teramati dan bahwa Ahad, 30 Maret 2025 adalah hari pertama penuh berkah Idul Fitri di Qatar," demikian sebagaimana dikutip dari The Peninsula.
Sementara itu, Filipina merayakan Idulfitri pada 1 April 2025. Negara ini menggunakan kombinasi pengamatan hilal lokal dan perhitungan astronomi untuk menentukan awal bulan Syawal. Perbedaan zona waktu dan hasil pengamatan hilal yang berbeda dengan negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia menyebabkan Filipina merayakan Idul Fitri satu hari setelah negara-negara tersebut. Selain itu, beberapa wilayah di Filipina mungkin memiliki kebijakan agama yang berbeda mengenai pengamatan hilal dan penetapan tanggal perayaan.
Perbedaan tanggal perayaan Idul Fitri ini menunjukkan bahwa meskipun seluruh dunia merayakan hari kemenangan setelah bulan Ramadan, setiap negara dapat memiliki cara yang berbeda dalam menentukan awal bulan Syawal.
Perhitungan Idulfitri Berdasarkan?
Perbedaan tanggal perayaan Idul Fitri di berbagai negara, termasuk pada 31 Maret 2025, disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Pengamatan Hilal
2. Perhitungan Astronomi
3. Geografi dan Zona Waktu
4. Kebijakan Pemerintah
5. Tradisi Lokal (Siti Laela)