Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kebudayaan mendorong modernisasi museum dan pelestarian situs budaya.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pihaknya tengah merancang strategi untuk revitalisasi museum dan situs budaya dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta.
“Nanti juga membuat satu tim untuk Dewan Penyantun dari Museum dan cagar Budaya. Di situlah nanti akan dibicarakan lebih lanjut terkait rencana-rencana kedepan. Jadi semua pihak terlibat gitu di dalam revitalisasi museum dan cagar budaya yang ada,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Menurutnya, pentingnya keterlibatan komunitas dan bahkan kerja sama dengan pihak luar negeri dalam upaya revitalisasi. Salah satu contohnya, rencana kerja sama dengan Pemerintah India yang sebelumnya menyatakan minatnya dalam membantu revitalisasi Candi Prambanan.
“Kami akan jemput bola dan kejar komitmen itu,” katanya.
Dia menyoroti potensi ekonomi dari modernisasi museum dan situs budaya. Menurutnya, sektor budaya memiliki multiplier effect yang besar, seperti yang terlihat dari fenomena Korean Wave dan industri Hollywood. Selain menciptakan lapangan kerja, industri budaya juga memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Baca Juga
“Jika semua museum bisa diaktifasi sebagai destinasi favorit, maka di dalamnya tidak hanya ada edukasi dan literasi, tetapi juga bisa menjadi ruang seni pertunjukan dan ekspresi budaya,” ucapnya.
Dia menekankan pentingnya Intellectual Property (IP) dalam mendukung ekonomi budaya. Menurutnya, IP menjadi momentum penting dalam mengembangkan industri kreatif berbasis budaya.
“Ke depan, budaya itu bukan beban, melainkan bisa menjadi sumber ekonomi melalui industri budaya dan ekonomi budaya,” tuturnya.
Mengenai pengelolaan IP, Fadli Zon menegaskan Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain terutama di bidang hukum.
Dia mencontohkan Smithsonian Institution di Amerika Serikat yang telah menjadikan IP museum sebagai salah satu sumber pendapatan.
“Museum juga bisa memiliki IP sendiri. Smithsonian di Amerika sudah membuktikan hal ini. Kita juga perlu mengembangkan model seperti itu di Indonesia,” terang Fadli.