Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas bertambah menjadi 26 orang, sedangkan 30 lainnya luka-luka, saat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terburuk yang pernah terjadi di Korea Selatan (Korsel) terus berkobar di wilayah tenggara, menurut kompilasi pemerintah negara itu pada Kamis (27/3).
Sejak Jumat (21/3) pekan lalu, karhutla berukuran sedang dan besar mengamuk di 10 wilayah, sebagian besar ada di Provinsi Gyeongsang, yang berdampak pada setidaknya 36.009 hektare lahan hutan, demikian menurut markas besar penanggulangan bencana dan keselamatan negara itu.
Angka tersebut menjadikan karhutla ini sebagai karhutla dengan kerusakan terburuk yang pernah terjadi di Korsel, melampaui rekor sebelumnya yakni 23.794 hektare yang terjadi pada tahun 2000.
Dari para korban luka, delapan orang di antaranya mengalami luka serius. Sebagian besar korban merupakan warga berusia 60 tahun ke atas, lanjut markas besar penanggulangan bencana dan keselamatan Korsel.
Jumlah bangunan dan struktur yang terdampak, seperti rumah, pabrik, dan aset budaya, bertambah menjadi 325, sedangkan lebih dari 37.000 orang mengungsi.
Petugas pemadam kebakaran (damkar) berjuang mengendalikan kobaran api yang menyebar cepat, yang diperparah oleh angin yang kencang dan kering.
Baca Juga
Dinas kehutanan Korsel menaikkan level peringatan krisis kebakaran hutan ke level tertinggi, sementara ribuan petugas damkar, serta helikopter dan mobil damkar, telah dikerahkan untuk memadamkan api.