Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandung Trending di Medsos, Aksi Tolak Dwifungsi ABRI Berlangsung sampai Dini Hari dan Ricuh

Aksi demonstrasi menolak dwifungsi ABRI di Bandung berlangsung hingga dini hari dan berujung ricuh.
Poster demontran yang mengikuti aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU TNI di depan gedung DPR RI, Jakarta Selatan pada Kamis (29/2/2025). Aksi demonstrasi menolak dwifungsi ABRI di Bandung berlangsung hingga dini hari dan berujung ricuh. /Bisnis-Anshary Madya Sukma.
Poster demontran yang mengikuti aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU TNI di depan gedung DPR RI, Jakarta Selatan pada Kamis (29/2/2025). Aksi demonstrasi menolak dwifungsi ABRI di Bandung berlangsung hingga dini hari dan berujung ricuh. /Bisnis-Anshary Madya Sukma.

Bisnis.com, JAKARTA – Bandung menjadi perbincangan di media sosial, yaitu X (sebelumnya Twitter). Massa yang melakukan demonstrasi menolak dwifungsi ABRI berlangsung sampai Sabtu (22/3/2025) dini hari dan berlangsung rusuh.

Berdasarkan video amatir yang beredar di X dan Instagram, terlihat kepulan asap dengan percikan api yang beterbangan di udara. Dalam video lain, beberapa warga sedang berlari dengan latar api sedang berkobar.

Berdasarkan pemantauan Bisnis.com di X hingga pukul 03.30 WIB, perbincangan mengenai aksi di Bandung masih terus berlanjut. Sebagian besar warganet berdoa agar para pendemo diberikan keselamatan.

“Stay safe kawan-kawan di Bandung!!!” tulis @auf*******

Sementara @ayu***** menulis, “Di Bandung chaos banget ya Allah. Semoga pada aman. Aku mau nangis mantengin kabarnya dari malam.”

Sementara berdasarkan situs pelindung.bandung.go.id yang merupakan pemantauan lingkungan Bandung melalui CCTV, terlihat beberapa daerah yang menjadi titik aksi seperti Dago dan Alun-Alun Asia Afrika sudah terlihat kosong.

Berbagai elemen masyarakat melakukan aksi penolakan dwifungsi ABRI karena Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah memuluskan revisi Undang-Undang TNI. 

Aksi sudah berlangsung sejak Kamis (20/3/2025). Publik melakukan demonstrasi karena eksekutif dan legislatif tidak mendengar suara rakyat untuk tidak melanjutkan revisi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper