Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya sebanyak 1.000 pegawai NASA hampir terkena pemberhentikan hubungan kerja (PHK) massal, imbas keputusan Presiden Donald Trump mengenai pemotongan anggaran.
Melansir Independent, Gedung Putih diyakini telah membuat keputusan pada menit-menit terakhir untuk menghentikan pemecatan massal di NASA setelah adanya kekhawatiran bahwa hingga 10% dari 18.000 staf federal akan dipecat.
“Kami gelisah sepanjang hari,” kata seorang pejabat senior di Johnson Space Center kepada Ars Technica pada Selasa (18/2).
Beberapa direktur pusat lapangan NASA menerima konfirmasi dari Gedung Putih bahwa staf mereka tidak akan dipecat, menurut outlet tersebut.
Pejabat di Johnson Space Center memberi tahu hampir 3.000 karyawannya akan dikecualikan dari “rencana PHK yang akan datang,” menurut email yang ditinjau oleh Houston Chronicle pada Selasa malam.
Sumber senior NASA, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Space News bahwa fasilitas seperti Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard di Maryland dan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall di Alabama juga dikecualikan.
Baca Juga
Tidak diketahui apakah seluruh pegawai negeri sipil NASA yang diperkirakan berjumlah 1.000 orang, di mana banyak di antaranya baru memulai karir mereka, di 10 pusat lapangan badan antariksa dan kantor pusatnya di Washington, D.C. menghindari pemutusan hubungan kerja.
Adapun mengutip Bloomberg, NASA saat ini tengah berupaya mencari cara untuk menghentikan karyawan mereka terkena PHK.
Meskipun hingga kini belum ada keputusan yang memuat ribuan karyawan NASA akan terdampak PHK massal.
