Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penerbangan AS, Federal Aviation Administration (FAA) bersama pemerintah Negara Kepulauan Turks dan Caicos menyelidiki dampak kerusakan yang ditimbulkan dari meledaknya roket Starship SpaceX.
Mengutip Reuters, Minggu (19/1/2025), tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. FAA, otoritas terkait dan Spacex bekerja sama untuk mengonfirmasi kerusakan properti publik akibat puing-puing roket tersebut.
"Tidak ada laporan cedera publik, dan FAA bekerja sama dengan SpaceX dan otoritas terkait untuk mengonfirmasi laporan kerusakan properti publik di Turks dan Caicos," kata FAA.
Starship milik SpaceX meledak di angkasa di atas Bahama sekitar 8 menit setelah uji terbang ketujuh perusahaan tersebut dari Texas pada Kamis waktu setempat.
Ledakan itu menyebabkan puing-puing yang terbakar menyebar sejauh beberapa mil di langit atas Kepulauan Turks dan Caicos.
Warga di Caicos Selatan dan Utara melaporkan kepada Reuters bahwa mereka merasakan getaran kuat yang mengguncang tanah. Beberapa juga menerima kabar dari teman-teman di Caicos Utara yang menemukan potongan hangus yang diyakini sebagai puing-puing Starship.
Peneliti seismologi di Universitas Johns Hopkins Benjamin Fernando mengatakan, berdasarkan data sensor tanah seismik, gemuruh itu berasal dari banyaknya pecahan puing yang bersinar jingga dari ledakan Starship yang memecahkan batas suara saat jatuh melalui atmosfer, mengirimkan ledakan keras yang menggelegar di seluruh pulau.
“Gemuruh di tanah itu sekitar 10 milimeter per detik, itu gerakan tanah yang cukup besar. Itu sebanding dengan gempa bumi kecil,” katanya.