Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump optimistis para negosiator dapat menyimpulkan kesepakatan gencatan senjata yang akan membuat Hamas menyerahkan sandera Israel sebelum pelantikannya pada Senin (20/1/2025) mendatang.
Dalam sebuah wawancara dengan Newsmax yang dikutip dari Bloomberg pada Selasa (14/1/2025), Trump menyebut penyelesaian kesepakatan gencatan senjata itu sudah sangat dekat.
"Mereka akan menyelesaikannya. Saya memahami bahwa sudah ada jabat tangan dan mereka akan menyelesaikannya, mungkin pada akhir minggu ini," kata Trump.
Komentar presiden terpilih itu muncul beberapa jam setelah Presiden Joe Biden mengatakan kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan dalam pidatonya di Departemen Luar Negeri AS.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan juga mengatakan bahwa ada kemungkinan besar untuk mencapai kesepakatan dan bahwa tekanan meningkat bagi Hamas untuk menyetujuinya.
"Itu sudah ada di depan mata, jadi pertanyaannya sekarang adalah bisakah kita semua bersama-sama memanfaatkan momen ini dan mewujudkannya," kata Sullivan.
Baca Juga
Sullivan mengatakan utusan Timur Tengah Biden, Brett McGurk, telah berada di wilayah tersebut selama lebih dari seminggu untuk menyusun rincian kesepakatan. Dia mengatakan telah berbicara dengan perdana menteri Qatar serta pejabat Israel dan adanya indikasi bahhwa pembicaraan ini bergerak ke arah positif.
Pemerintahan Biden telah mencoba bekerja sama dengan tim Trump dalam masalah ini. Sullivan menyarankan bahwa tuntutan Trump untuk kesepakatan sebelum dia menjabat tidak merugikan pembicaraan.
"Tekanan yang meningkat di sini menjelang akhir masa jabatan Presiden Biden cukup besar. Itu akan membantu memberikan kontribusi pada hasil yang positif jika kita dapat memperoleh persetujuan akhir dari kedua belah pihak," kata Sullivan.
Kesepakatan dengan Hamas akan membebaskan 33 sandera, beberapa di antaranya mungkin sudah tidak hidup, pada tahap pertama, menurut pejabat senior Israel.
Trump, pada bagiannya, mengatakan ia berharap kesepakatan tersebut mencakup pengembalian jenazah sandera yang telah meninggal dalam penahanan Hamas.
Sullivan mengatakan dia belum dapat untuk membuat janji apa pun untuk mendapatkan kesepakatan yang akan mengakhiri pertempuran yang dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
"Kita pernah mengalami hal ini sebelumnya, kita hampir mencapainya sebelumnya dan belum mencapai garis finis," kata Sullivan.