Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Korea Selatan menolak permintaan Pejabat Presiden Choi Sang-mok untuk mengerahkan tambahan personel keamanan ke kediaman resmi mantan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Jumat (4/12/2024).
Mengutip KBS World, Sabtu (4/12/2024) menurut beberapa sumber dari kubu pemerintahan, Penjabat Kepala Polisi, Lee Ho-young menolak permintaan Choi untuk bekerja sama dengan perintah dari Kepala Dinas Keamanan Presiden (PSS), Park Chong-jun. Adapun, Choi mengeluarkan perintah tersebut atas permintaan dari kantor kepresidenan.
Seorang pejabat di lembaga kepolisian mengatakan bahwa penjabat kepala polisi bertindak sesuai dengan hukum dan prinsip yang berlaku.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa Pejabat Menteri Kim Seon-ho meminta PSS memastikan bahwa unit Komando Pertahanan Ibu Kota, yang bertanggung jawab atas keamanan kediaman resmi, tidak dikerahkan untuk membantu menghalangi pelaksanaan surat perintah tersebut.
Unit polisi dan militer yang bertugas menjaga keamanan di sekitar kediaman resmi mengizinkan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) melewati perimeter luar dan tidak terlibat dalam ketegangan antara CIO dan PSS.
Diberitakan sebelumnya, badan anti korupsi Korea Selatan menangguhkan upaya untuk menahan Presiden Yoon Suk-yeol setelah dihalangi oleh staf keamanan Presiden.
Baca Juga
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mengatakan bahwa mereka akhirnya mundur dari kediaman Presiden karena adanya masalah keamanan. Dijelaskan, bahwa stafnya kalah dalam jumlah dibandingkan personel Dinas Keamanan Presiden.
Pihak berwenang telah memanggil Park Jong-jun, kepala Badan Keamanan Presiden, dan beberapa orang lainnya, untuk diinterogasi pada Sabtu (4/12/2024) atas dugaan mereka "secara tidak sah menghalangi pelaksanaan surat perintah."