Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2024 menjadi tahun yang penuh asam dan manis bagi perjalan politik keluarga Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, meski menjadi tahun terakhirnya menjabat sebagai Presiden ke-7 RI, estafet politiknya masih dapat dilanjutkan oleh keluarganya yang berkontestasi dalam pemilihan presiden dan pemilihan gubernur.
Namun perjalan politik keluarga Jokowi harus berujung pemecatan di pengujung tahun dari partai yang telah membesarkan namanya dan keluarga yakni PDI Perjuangan.
Pada 14 Februari 2024, anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengikuti kontestasi Pilpres mendampingi Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada akhirnya menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 dengan raihan suara terbanyak yakni 96.214.691 suara atau 58,59% total suara sah nasional.
"KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih 2024-2029," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari pada Rabu (24/4/2024).
Baca Juga
Perjalanan Gibran hingga akhirnya terpilih menjadi orang nomor 2 di republik ini menuai banyak polemik, terutama dari PDIP yang merupakan parpol tempat dia bernaung.
Hal tersebut membuat hubungan antara partai berlambang banteng bermoncong putih dengan keluarga Jokowi menjadi tidak baik.
Salah satu tanda keretakan hubungan antara keluarga Jokowi dan PDIP di antaranya adalah pada saat digelarnya Rakernas PDIP pada 26 Mei 2024.
Kendati masih berstatus kader dan masih menjabat sebagai presiden, Jokowi tidak masuk dalam daftar undangan.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap alasan tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) di rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V PDIP karena dianggap tak menjaga demokrasi dan tegakkan hukum.
Hasto mengatakan, Rakernas ke-V ini diadakan dalam momentum melawan sisi gelap kekuasaan. Apalagi, menurutnya, publik bisa melihat buruknya penyelenggaraan Pemilu 2024.
Oleh sebab itu, Hasto menyatakan PDIP hanya akan mengundang figur yang memiliki semangat dalam menjaga hukum dan demokrasi dalam Rakernas V PDIP
"Spirit itu yang tentu diundang adalah mereka, mereka yang memiliki spirit di dalam menjaga demokrasi hukum, menegakkan negara hukum menegakkan demokrasi yang berkedaulatan rakyat," ujarnya di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Hasto mengingatkan bahwa PDIP merupakan partai politik dengan sejarah panjang. Apalagi, lanjutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga punya pengalaman melawan rezim Orde Baru yang tidak hargai hukum dan demokrasi.
"Itu lah yang akan diundang PDI Perjuangan di dalam Rapat Kerja Nasional yang ke-V," katanya.