Bisnis.com, JAKARTA - Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya telah mendeteksi tanda-tanda Korea Utara bersiap untuk mengirim lebih banyak pasukan dan senjata, termasuk pesawat nirawak atau drone bunuh diri, ke Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina.
Mengutip Reuters pada Selasa (24/12/2024), Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul menyebut, Korea Utara telah menyediakan peluncur roket ganda 240 mm dan howitzer gerak sendiri 170 mm ke Rusia. Korea Utara juga terlihat bersiap untuk memproduksi lebih banyak pesawat nirawak bunuh diri yang akan dikirim ke sana setelah pemimpin Kim Jong Un memandu uji coba bulan lalu.
"Pesawat nirawak bunuh diri adalah salah satu tugas yang menjadi fokus Kim Jong Un," kata seorang pejabat JCS, seraya menambahkan bahwa Korea Utara telah menyatakan niatnya untuk memberikannya kepada Rusia.
Pesawat nirawak semacam itu telah banyak digunakan dalam perang Ukraina, dan Kim memerintahkan produksi massal senjata udara tersebut dan pembaruan teori dan pendidikan militer, dengan alasan meningkatnya persaingan global, demikian dilaporkan media pemerintah.
Seoul, Washington, dan Kyiv mengatakan ada sekitar 12.000 tentara Korea Utara di Rusia. JCS mengatakan sedikitnya 1.100 dari mereka telah tewas atau terluka, sejalan dengan pengarahan minggu lalu oleh badan mata-mata Korea Selatan yang melaporkan sekitar 100 orang tewas dan 1.000 lainnya terluka di wilayah Kursk.
Hubungan militer Pyongyang yang semakin erat dengan Moskow dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi Seoul karena negara itu memodernisasi pasukan konvensionalnya, yang dianggap lebih rendah dari Korea Selatan, dan memperoleh pengalaman tempur, kata pejabat tersebut.
Baca Juga
JCS menyebut, di sepanjang perbatasan Korea yang dijaga ketat, Korea Utara telah mengirimkan hingga 10.000 tentara untuk mengubah daerah itu menjadi tanah terlantar dan memasang penghalang dan kawat berduri dalam beberapa minggu terakhir, meskipun jumlahnya turun menjadi beberapa ratus selama akhir pekan.
JCS merilis foto-foto yang katanya memperlihatkan sekelompok tentara Korea Utara menguji pagar kawat berlistrik menggunakan seekor kambing.
JCS juga mengatakan, ada kemungkinan Korea Utara akan menguji coba rudal hipersonik jarak menengah sekitar akhir tahun menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump, sambil mengirim lebih banyak balon sampah ke Korea Selatan.
Korea Utara telah meluncurkan ribuan balon dengan kantong-kantong sampah yang melekat padanya sejak akhir Mei, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan tanggapan terhadap balon-balon yang membawa selebaran propaganda yang diterbangkan oleh para aktivis Korea Selatan.
"Dengan dukungan Rusia, mereka kemungkinan akan mencoba melakukan berbagai provokasi strategis tahun depan, seperti meluncurkan rudal balistik antarbenua dan melakukan uji coba nuklir untuk meningkatkan kekuatan negosiasinya dengan AS," kata pejabat JCS.
Pada Senin (23/12/2024) kemarin, pejabat presiden Korea Selatan Han Duck-soo melakukan panggilan telepon dengan komandan baru Pasukan AS Korea Xavier T. Brunson.
Han menekankan pentingnya Korea Selatan dan AS bersama-sama menjaga postur keamanan yang menyeluruh, karena Korea Utara mungkin "salah menilai" "situasi serius" Seoul dan melakukan berbagai provokasi seperti menembakkan rudal balistik, kata kantor Han dalam sebuah pernyataan.
Brunson menekankan pentingnya tindakan, bukan kata-kata, dan mengatakan mereka akan memastikan postur untuk menanggapi ancaman apa pun melalui latihan gabungan yang praktis, kata kantor Han.