Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenal Han Duck-soo, Plt Presiden Korea Selatan Pengganti Yoon Suk-yeol

Yoon Suk-yeol menunjuk Han Duck-soo sebagai pejabat presiden semetara menggantikan dirinya yang baru saja dimakzulkan
Leo Dwi Jatmiko,Restu Wahyuning Asih
Sabtu, 14 Desember 2024 | 21:51
Plt Presiden Korea Selatan Han Duck-soo saat berbicara di World Economi Forum/ YouTube
Plt Presiden Korea Selatan Han Duck-soo saat berbicara di World Economi Forum/ YouTube

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menunjuk Han Duck-soo sebagai pejabat presiden sementara Korea Selatan, menggantikan dirinya yang dimakzulkan. Kekuasaan Yoon ditangguhkan dan dilanjutkan sementara oleh Han. Lantas siapa itu Han? 

Dilansir dari reuters, Sabtu (14/12/2024),Han merupakan pejabat dengan jalan karier beragam melampaui garis partai.

Han, 75 tahun, telah menjabat dalam posisi kepemimpinan selama lebih dari tiga dekade di bawah lima presiden yang berbeda, baik yang konservatif maupun liberal. 

Dia pernah mengemban peran sebagai duta besar untuk Amerika Serikat, menteri keuangan, menteri perdagangan, sekretaris presiden untuk koordinasi kebijakan, perdana menteri, duta besar untuk OECD, dan kepala berbagai lembaga pemikir dan organisasi.

Dengan gelar doktor ekonomi dari Harvard, keahlian Han dalam ekonomi, perdagangan, dan diplomasi serta reputasinya sebagai orang yang rasional, bersikap moderat, dan pekerja keras telah membuatnya menjadi orang yang selalu diandalkan dalam politik Korea Selatan.

Dia menghadapi tugas yang menantang untuk menjaga agar pemerintah tetap berfungsi di tengah krisis politik terburuk dalam empat dekade terakhir. 

Tidak hanya itu, Han  juga menghadapi ancaman dari negara tetangga yang bersenjata nuklir, Korea Utara, dan ekonomi yang melambat di dalam negeri.

Jabatannya sebagai pejabat presiden juga dapat terancam oleh penyelidikan kriminal atas perannya dalam keputusan darurat militer.

Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol hadapi pemungutan suara kedua untuk dimakzulkan imbas penetapan darurat militer pada beberapa waktu lalu.

Keputusan tergesa-gesa Yoon merapkan darurat militer akhirnya berakhir kurang lebih 6 jam setelah dibatalkan oleh parlemen.

Partai oposisi berencana mengadakan pemungutan suara pemakzulan pada pukul 4 sore. (0700 GMT) pada Sabtu (14/12/2024), dengan demonstrasi besar direncanakan menjelang pemungutan suara. Partai Kekuatan Rakyat yang dipimpin Yoon memboikot pemungutan suara pemakzulan pertama seminggu sebelumnya, sehingga mencegah kuorum.

Sejak itu, pemimpin PPP Han Dong-hoon telah mendesak anggota partainya untuk memilih pemakzulan pada Sabtu, dan setidaknya tujuh anggota PPP mengatakan mereka akan memilih untuk melakukan pemakzulan.

Melansir Reuters, partai-partai oposisi menguasai 192 dari 300 kursi di parlemen dengan sistem satu kamar sehingga mereka memerlukan setidaknya delapan suara PPP untuk mencapai ambang batas dua pertiga pemakzulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper