Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun telah ditangkap atas perannya yang diduga terlibat dalam deklarasi darurat militer oleh Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.
Dilansir Reuters pada Minggu (8/12/2024), Kim saat ini tengah diperiksa oleh penyidik pada kantor kejaksaan distrik pusat Seoul pada 01.30 dini hari waktu setempat.
Penangkapan Kim Yong-hyun dilandasi laporan dari tiga partai oposisi yang menuding Presiden Yoon, Kim dan komandan darurat militer Park An-su sebagai pemberontak.
Kim Yong-hyun juga dituduh anggota parlemen oposisi telah melakukan memobilisasi pasukan militer untuk memblokir pemungutan suara terkait dengan dekrit darurat militer yang tidak konstitusional.
Jika terbukti bersalah, nantinya sosok yang memimpin pemberontakan dapat dihukum mati atau penjara seumur hidup dengan atau tanpa kerja paksa.
Presiden Yoon Suk-yeol Minta Maaf
Sebelumnya pada Sabtu (8/12/2024), Presiden Yoon Suk-yeol berpidato di hadapan rakyat Korsel untuk meminta maaf atas deklarasi darurat militer.
Baca Juga
Dia menekankan bakal menghadapi dampak apa pun yang akan terjadi, meskipun ia tidak menawarkan diri untuk mengundurkan diri.
Yoon juga mengatakan bahwa ia akan menyerahkan nasibnya ke tangan partai pengusung (PPP) sebagai janji untuk meninggalkan jabatannya lebih awal. Adapun, dia akan secara efektif dibebastugaskan dari tugasnya, dan perdana menteri akan berkonsultasi dengan partai untuk mengelola urusan negara.