Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Panggil Arsjad dan Anindya ke Istana, Bahas Investasi Jepang

Presiden Prabowo Subianto memanggil Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie untuk melakukan pertemuan dengan pengusaha Jepang di ke Istana Negara.
Presiden Prabowo Subianto memanggil Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie ke Istana Negara, Jakarta pada Jumat (6/12/2024)/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Prabowo Subianto memanggil Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie ke Istana Negara, Jakarta pada Jumat (6/12/2024)/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid dan Ketum Kadin versi Munaslub 2024 Anindya Bakrie untuk melakukan pertemuan dengan pengusaha Jepang di ke Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Menurut pantauan Bisnis, Anindya tiba di kompleks Istana Kepresidenan pada pukul 12.45 WIB dengan mengenakan jas dengan dasi berwarna biru muda. Dia mengamini bahwa kedua kepala Kadin memang diundang dalam pertemuan dengan The Jakarta Japan Club (JJC).

“Semua [hadir termasuk Arsjad],” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan.

Lebih lanjut, dia mengaku bahwa pertemuan kali ini melakukan kelanjutan dari penerimaan Presiden Ke-8 RI itu terkait dengan kunjungan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) pada Kamis (5/12/2024).

Dia mengatakan bahwa pihak Kadin pun akan mendorong keberlanjutan investasi dari pengusaha Negeri Sakura tersebut di Indonesia.

“Kami melihat dari sisi investasi jepang juga bukan kawan baru, sehingga banyak sekali yang bisa diteruskan baik dari bidang manufaktur, industriliasi, energi transisi, health care, sekolah masih banyak lagi,” imbuhnya. 

Apalagi, kata Anindya, pihak pengusaha Jepang pun menilai ada nilai tambah yang bisa diberikan Indonesia dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM). Mengingat salah satu tantangan Negara tersebut adalah mulai berkurangnya penduduk usia produktif.

Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa Jepang melihat Indonesia selaku mitra yang sudah bekerja sejak lama, serta memiliki nilai historis dan kesempatan emas di bawah pemerinahan yang baru yaitu Presiden Prabowo Subianto.

“Secara natural karena jumlah penduduk [Jepang] berkurang dan menua pasti mencari [SDM dari] tempat yang penduduknya bertambah dan muda,” pungkas Anindya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper