Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Sebut Presiden Korsel Lakukan Kesalahan Fatal soal Darurat Militer

Wamenlu AS Kurt Campbell mengatakan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol melakukan kesalahan saat umumkan darurat militer.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidato di Seoul untuk memberlakukan darurat militer negara tersebut, Selasa (3/12/2024) malam. / dok. Kantor Kepresidenan Republik Korea Selatan via Reuters
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidato di Seoul untuk memberlakukan darurat militer negara tersebut, Selasa (3/12/2024) malam. / dok. Kantor Kepresidenan Republik Korea Selatan via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell mengatakan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-Yeol salah menilai dalam mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12/2024). Dia juga menganggap langkah Yoon sangat bermasalah dan tidak sah.

Hal tersebut dia ungkapkan dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Aspen Strategy Forum pada Rabu (4/12/2024) waktu setempat. 

Ketika ditanya apakah itu merupakan kegagalan intelijen bahwa Washington tidak menyadari apa yang dilakukan oleh sekutu utamanya, Campbell mengatakan hampir semua lawan bicara AS di Korea Selatan, termasuk di kantor presiden, sangat terkejut dengan langkah Yoon.

Presiden Yoon mengumumkan darurat militer pada Selasa malam untuk menggagalkan kekuatan anti-negara di antara lawan politik domestiknya. Dia membatalkan keputusan itu beberapa jam kemudian setelah anggota parlemen menentangnya.

Adapun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa AS, yang memiliki sekitar 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan, tidak mengetahui niat Yoon untuk mengumumkan darurat militer.

Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, kemudian mengatakan kepada sebuah lembaga pemikir di Washington bahwa AS mengetahui hal itu di televisi, sama seperti yang diketahui seluruh dunia. Sullivan menuturkan, hal itu menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi AS. 

Campbell mengatakan peristiwa darurat militer di Korea Selatan sangat tidak terduga dan tidak mungkin terjadi.

"Saya pikir Presiden Yoon salah menilai. Dan saya pikir kenangan akan pengalaman darurat militer sebelumnya memiliki dampak yang dalam dan negatif di Korea Selatan," ujarnya. 

Campbell mengatakan fakta bahwa kedua kubu politik di Korea Selatan dapat sepakat bahwa langkah tersebut sangat bermasalah meskipun terjadi polarisasi dan perpecahan politik yang mendalam di negara tersebut merupakan penghormatan yang meyakinkan bagi kekuatan demokrasi di negara tersebut.

"Ini adalah simbol kuat dari fakta bahwa orang-orang siap untuk tampil dan menjelaskan bahwa ini adalah proses yang sangat tidak sah dan akan dipenuhi oleh keinginan rakyat," kata Campbell 

Campbell mengatakan Korea Selatan akan berada dalam posisi yang menantang dalam beberapa bulan ke depan dan tujuan AS adalah untuk memperjelas bahwa aliansinya dengan Seoul benar-benar kokoh. 

Dia mengatakan hampir semua lawan bicara AS di Korea Selatan, seperti menteri luar negeri, menteri keuangan, banyak pemain kunci yang bekerja sama dengan AS di kantor presiden sendiri sangat terkejut dengan langkah Yoon.

Parlemen Korea Selatan mengajukan mosi pada hari Kamis untuk memakzulkan Yoon atas upayanya yang gagal dalam memberlakukan darurat militer, tetapi partainya bertekad untuk menentang langkah tersebut, sehingga membuat prosesnya diragukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper