Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Jong-un Peringatkan Perang Nuklir Bisa Pecah Akibat Ulah AS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menuduh Amerika Serikat (AS) meningkatkan ketegangan dan provokasi serta memicu risiko risiko perang nuklir.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninggalkan Pyongyang, Korea Utara, untuk mengunjungi Rusia, 10 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 12 September 2023. KCNA melalui REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninggalkan Pyongyang, Korea Utara, untuk mengunjungi Rusia, 10 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 12 September 2023. KCNA melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menuduh Amerika Serikat (AS) meningkatkan ketegangan dan provokasi dengan mengatakan bahwa semenanjung Korea tidak pernah menghadapi risiko perang nuklir seperti saat ini.

Melansir Reuters, Jumat (22/11/2024), dalam sebuah pidato di pameran militer di Pyongyang, Kim mengatakan negosiasi sebelumnya dengan AS hanya menyoroti kebijakannya yang agresif dan bermusuhan terhadap Pyongyang, demikian ungkap media pemerintah Korut, KCNA.

“Belum pernah sebelumnya pihak-pihak yang bertikai di semenanjung Korea menghadapi konfrontasi yang begitu berbahaya dan akut sehingga dapat meningkat menjadi perang termonuklir yang paling merusak,” kata Kim.

Kim mengatakan Korea Utara telah berupaya keras untuk bernegosiasi dengan AS, namun mereka ragu bahwa Negeri Paman Sam tersebut bersedia hidup berdampingan.

”Ssikapnya yang menyeluruh tentang kekuasaan dan kebijakan agresif dan bermusuhan terhadap kami yang tidak akan pernah berubah,” tegas Kim Jong-un.

Selama masa jabatan pertama Presiden AS terpilih Donald Trump, ia dan Kim mengadakan tiga pertemuan di Singapura, Hanoi, dan di perbatasan Korea pada tahun 2018 dan 2019.

Namun, diplomasi mereka gagal mencapai hasil konkret apa pun karena perbedaan antara seruan AS agar Korea Utara meninggalkan senjata nuklirnya dan tuntutan Kim untuk meringankan sanksi.

Trump telah lama memuji hubungannya dengan Kim, mengatakan bulan lalu bahwa kedua negara akan mengalami perang nuklir dengan jutaan orang terbunuh tetapi ia menghentikannya berkat hubungan mereka.

Dalam pidatonya, Kim menyerukan pengembangan dan peningkatan persenjataan menjadi “persenjataan yang sangat modern” dan bersumpah untuk terus memajukan kemampuan pertahanan untuk meningkatkan posisi strategis negara, demikian tulis KCNA.

Acara yang disebut Pameran Pengembangan Pertahanan itu menampilkan senjata strategis dan taktis.

Pidato terbaru Kim ini muncul di tengah-tengah kritik internasional atas kerjasama militer yang semakin mendalam antara Korut dan Rusia, setelah Korut mengirimkan lebih dari 10.000 tentara ke Rusia untuk mendukung perang melawan Ukraina.

Pekan lalu, Kim mendesak militer negara tersebut untuk meningkatkan kemampuan untuk berperang dan menuduh AS dan sekutunya memicu ketegangan ke fase terburuk dalam sejarah. Dia juga menyebut semenanjung Korea sebagai ”titik api” terbesar di dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper