Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka curhat bahwa dirinya sering diprotes warga Solo karena memasang ornamen Imlek di Kantor Pemerintahan Kota Solo.
Padahal, menurut Gibran, beberapa wali kota sebelumnya tidak pernah mendapat proses dari warga Solo karena melakukan hal yang sama. Alhasil, menurut Gibran, Kota Solo sempat dicap sebagai cabang sekaligus antek China.
"Ini Solo disebut sebagai cabang Tiongkok, antek antek China, kenapa pada saat saya menjabat itu banyak sekali yang protes. Padahal wali kota-wali kota sebelumnya ndak ada yang protes," tuturnya di sela-sela acara Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja (PGI) di Indonesia, Rabu (13/11/2024).
Kendati banyak warga yang protes, Gibran menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mundur dan tetap akan menjaga toleransi di Kota Solo.
"Kalau setiap kali diprotes ya bapak ibu ya saya tidak mundur, justru saya bilang ke panitianya, panitia imlek, natal, tahun depan digedein aja," katanya.
Tidak hanya itu, Gibran juga mengatakan bahwa pada 2021 lalu sempat ada beberapa anak sekolah yang melakukan pengrusakan sejumlah makam umat kristen di Solo.
Baca Juga
"Ini sekolahnya langsung saya tutup dan guru beserta para muridnya langsung saya berikan pembekalan biar tidak keterusan," ujarnya.
Gibran berpandangan aksi intoleransi tidak dibenarkan oleh agama mana pun. Maka dari itu, Gibran bekerja sama dengan para tokoh agama untuk menjaga toleransi di Kota Solo.
"Banyak yang mencibir tapi saya tetap lurus saya ingin memfasilitasi acara-acara baik itu agama, kebudayaan untuk semua agama dan golongan. Jadi jangan hanya memprioritaskan salah satu saja," tuturnya.