Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Banjir Bandang di Spanyol yang Tewaskan 155 Orang

Spanyol mengalami banjir bandang terburuk dalam lima dekade terakhir, menyebabkan 155 orang meninggal dunia dan puluhan lain masih hilang.
Gregoria, 84, dan suaminya Antonio, 85, melihat Sungai Kering (Rio Seco) di samping jembatan yang hancur di depan rumah mereka setelah hujan lebat menyebabkan banjir, di La Hoz de la Vieja, provinsi Teruel, Spanyol 30 Oktober 2024/REUTERS-Nacho Doce
Gregoria, 84, dan suaminya Antonio, 85, melihat Sungai Kering (Rio Seco) di samping jembatan yang hancur di depan rumah mereka setelah hujan lebat menyebabkan banjir, di La Hoz de la Vieja, provinsi Teruel, Spanyol 30 Oktober 2024/REUTERS-Nacho Doce

Bisnis.com, JAKARTA - Banjir yang terjadi di wilayah timur Spanyol menyebabkan korban meninggal dunia sebanyak lebih dari 155 orang pada Kamis (31/10/2024).

Berpotensi menjadi yang terburuk di Eropa dalam lima dekade terakhir, tim penyelamat sampai saat ini masih melakukan pencarian untuk para warga yang hilang. 

Melansir Reuters, pakar meteorologis mengatakan perubahan iklim yang didorong oleh ulah manusia menyebabkan kejadian bencana alam ekstrem lebih sering dan membahayakan.

Pemimpin ilmuwan internasional dari Imperial College London Dr. Friederike Otto mengatakan, penyebab banjir bandang yang mengerian di Spanyol juga bisa diakibatkan karena pemanasan global yang kemudian mengarah ke hujan lebat yang terjadi semakin buruk.

"Setiap kenaikan satu derajat pemanasan bahan bakar fosil, dapat menahan lebih banyak uap air sehingga mengakibatkan curah hujan yang lebih lebat," katanya, dikutip dari BBC.

Sementara itu, peneliti cuaca mengatakan kemungkinan penyebab utama hujan deras itu adalah peristiwa cuaca alami yang tengah melanda Spanyol pada musim gugur dan dingin.

Adapun penyebab utama banjir bandang yakni hujan lebat turun selama 8 jam di beberapa wilayah Valencia pada Selasa.

Presiden pemerintah daerah Castile-La-Mancha Emiliano Garcia-Page mengatakan bahwa banjir bandang yang terjadi bukan seperti banjir pada umumnya.

Ia pun menggambarkan banjir bandang ini seperti terjadi akibat bendungan yang jebol.

"Itu bukan hujan lebat, itu seperti bendungan jebol," kata dia dikutip dari CNN.

Emiliano mengatakan banjir ini juga menyebabkan kekacauan di dalam negeri, di mana masyarakat terus menelepon (nomor darurat) untuk meminta bantuan datang secepatnya. 

"Orang-orang menelepon (nomor darurat) sambil menangis, meminta bantuan dan hampir mustahil untuk menghubungi mereka," kata Emiliano.

Peristiwa ini pun membuat Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan masa berkabung nasional selama 3 hari.

Pada 2021, bencana banjir bandang di Jerman menewaskan setidaknya 185 orang. Sebelumnya, angka kematian akibat bencana banjir di Eropa tercatat pada 1970 di Rumania dengan korban meninggal dunia sebanyak 209 jiwa.

Mundur ke 1967, terdapat 500 korban meninggal dunia saat terjadi bencana banjir di Portugal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper