Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina atas penjajahan yang masih digencarkan oleh Israel.
Dalam Sesi Pleno KTT ke-16 BRICS, Putin menyatakan perang Israel dengan Palestina merupakan konflik yang paling banyak memakan korban jiwa pada saat ini.
Dia menuturkan, lebih dari 40.000 orang yang sebagian besar warga sipil telah menjadi korban permusuhan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Putin menyatakan menentang keras metode perang berkedok terorisme yang dilakukkan Israel.
Dia menambahkan, permusuhan yang dimulai pada tahun lalu kini telah menyebar ke Lebanon. Negara-negara lain di kawasan tersebut turut terkena dampak atas serang Israel.
"Ketegangan antara Israel dan Iran telah meningkat drastis. Jika digabungkan, ini tampak seperti reaksi berantai yang dapat mendorong Timur Tengah menuju perang habis-habisan," kata Putin dilansir dari laman resmi Kremlin, Jumat (25/10/2024).
Lebih lanjut, Putin mengatakan bahwa Rusia memiliki banyak masalahnya sendiri, tetapi pada saat yang sama pihaknya terus berusaha memberikan kontribusi substansial bagi stabilisasi di wilayah Timur Tengah.
Baca Juga
Untuk itu, sejak dimulainya eskalasi tersebut, Rusia memilih untuk bergabung dengan BRICS dan mitra lainnya untuk dapat berkontribusi terhadap penyelesaian konflik.
"Anda ingat, kelompok kami bahkan mengadakan konferensi video pada November 2023," kata Putin.
Putin melanjutkan, tugas mendesak yang perlu dilakukan adalah melalui proses politik komprehensif untuk mengatasi masalah Timur Tengah secara menyuluruh.
Menurutnya, kekerasan harus segera dihentikan melalui bantuan vital kepada orang-orang yang terdampak untuk dapat mengurangi penderitaan.
"Penyelesaian harus dicapai berdasarkan hukum internasional yang diakui secara universal, yang sebenarnya menetapkan pembentukan Negara Palestina yang merdeka yang akan hidup berdampingan secara damai dengan Israel," tegas Putin.
Di samping itu, dunia internasional perlu memperbaiki ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina dinilai akan menjamin perdamain di Timur Tengah.
"Saya ingin mengulangi bahwa syarat utama untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina adalah terwujudnya formula dua negara yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB dan resolusi Majelis Umum," imbuhnya.