Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Tambah 3 Wamen Buat Sri Mulyani, Apa Kabar Pemisahan Badan Pajak dan Bea Cukai?

Rencana pemisahan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu masih tidak menentu jelang pembentukan kabinet Prabowo–Gibran.
Anggito Abimanyu yang disebut akan menjadi wakil menteri keuangan mendampingi Sri Mulyani pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Bisnis/Rachman
Anggito Abimanyu yang disebut akan menjadi wakil menteri keuangan mendampingi Sri Mulyani pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemisahan Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) semakin tidak menentu jelang pembentukan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming. 

Sebelumnya, pada masa kampanye Pilpres 2024, Prabowo dikenal ingin memisahkan dua ditjen itu dari tubuh Kemenkeu. 

Seiring dengan proses pencalonan menteri kabinetnya, Prabowo pun mulai memilih calon menteri yang akan memimpin Kemenkeu. Pada Senin (14/10/2024), Ketua Umum Gerindra itu kembali menunjum Sri Mulyandi Indrawati sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). 

Sehari setelahnya, Selasa (15/10/2024), Prabowo memanggil tiga orang untuk menjadi wakil menteri mendampingi Sri Mulyani. Tiga wakil menteri keuangan (wamenkeu) itu adalah Thomas A. Djiwandono, Suahasil Nazara serta Anggito Ambimanyu. 

Penambahan kursi wamenkeu itu ditandai dengan masuknya Anggito, yang menurut catatan Bisnis pernah diisukan masuk radat Prabowo untuk menjadi Kepala Badan Penerimaan Negara. 

Meski demikian, Anggito mensinyalkan bahwa rencana Prabowo itu batal. Dia menyebut ke depannya Kemenkeu akan membicarakan hal teknis secara internal terlebih dahulu. 

"Itu [pembentukan BPN] tidak, gini itu semua dibicarakan di internal dulu," ujar mantan Kepala BPKH itu usai bertemu Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). 

Anggito mengatakan Kemenkeu nanti akan membicarakan ihwal masa depan pajak dan bea cukai secara internal. 

"Tujuannya bukan lembaga, bukan apa, yang penting adalah kebijakan strategi untuk mencapai optimalisasi penerimaan," katanya.

Hal senada disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai bertemu Prabowo, Senin (14/10/2024). Perempuan yang telah menjabat sebagai Menkeu sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo itu memastikan tidak ada rencana pemisahan pajak dan bea cukai dari Kemenkeu. 

"Enggak, enggak ada," kata Sri Mulyani di Kertanegara, Jakarta Selatan, dikutip dari YouTub KompasTV, Senin (14/10/2024). 

Adapun Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan menerima kedatangan para calon wakil menteri (wamen) dan kepala badan pada pemerintahannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). 

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco menyebut pihaknya hari ini mengundang para calon wamen dan kepala lembaga yang akan menjabat di pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming. Dia mengungkap bahwa para calon wamen itu akan dipertimbangkan presiden terpilih. 

"Jadi kalau diliat nanti agak banyak, itu dari calon-calon wamen dan calon-calon kepala badan yang kemudian dinominasikan untuk nanti kemudian diambil pertimbangan oleh Pak Prabowo," ujarnya di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper