Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul memastikan bahwa pemerintah terus mengupayakan penanganan serius dalam menekan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Pemerintah kan ada upaya penanganan serius kemiskinan esktrim yang cukup tajam,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (30/9/2024).
Menurutnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sukses menurunkan kemiskinan ekstrem yang cukup signifikan dalam 10 tahun terakhir.
Dia melanjutkan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis selama satu dekade pemerintahan Jokowi, yakni dari 4% menjadi 0,8%.
“Terus terang aja kemiskinan esktrim kan turun signifikan, kami fokus kepada kemiskinan ekstrem. ini suatu yang jadi catatan penting, tetapi kita tahu ada Covid-19 sehingga dinamika kemiskinan cukup fluktuatif,” tuturnya.
Di sisi lain, Sektretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga angkat bicara mengenai fenomena anjloknya jumlah kelas menengah yang turun kasta dari kelas menengah menjadi aspiring middle class atau calon kelas menengah.
Baca Juga
Meskipun penurunan itu mencerminkan tantangan dalam pemulihan ekonomi, tetapi penanganan kemiskinan telah menunjukkan hasil positif dengan angka kemiskinan total menurun dari 9,8% menjadi 9,03%.
Dia menilai bahwa sejauh ini strategi pemerintah dalam mengatasi kemiskinan ekstrem terbukti efektif.
“Sekarang saja [kemiskinan ekstrem] sudah turun, tingkat kemiskinan pada 2019 itu 9,22% dan sekarang 9,03% sudah turun kan dibandingkan sebelum Covid-19,” pungkas Gus Ipul.
Menurut Catatan Bisnis, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menekankan bahwa pada tahun ini, target penghapusan kemiskinan ekstrem mendekati 0% di Indonesia dapat tercapai jelang habis masa jabatannya.
“Kami optimistis target ini bisa tercapai mengingat tingkat kemiskinan ekstrem yang semula 1,12% pada Maret tahun lalu, sudah turun hingga 0,83% pada Maret tahun ini,” ujarnya di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Orang nomor dua di Indonesia itu melanjutkan bahwa pencapaian ini tentu saja masih dihadapkan oleh beberapa tantangan, seperti akurasi data sasaran, konvergensi program, kualitas pelaksanaan program, penyesuaian standar garis kemiskinan ekstrem, hingga regulasi pelaksanaan penghapusan kemiskinan ekstrem yang akan berakhir di tahun ini.
Menurutnya, seluruh pihak perlu menjaga agar tren penurunan ini terus berlanjut melalui kolaborasi dan kerja seluruh pemangku kepentingan termasuk kinerja dan peran aktif seluruh kepala daerah.