Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah menyelesaikan pengundian calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur alias Pilgub Jatim 2024.
Hasil pengundian menunjukkan bahwa pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB memperoleh nomor urut 1.
Sementara itu, pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendapat nomor urut 2.
Adapun pasangan bakal calon Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans memeroleh nomor urut 3. Risma dan Gus Hans diusung oleh PDIP.
Seperti diketahui, tiga perempuan berpeluang akan bertarung dalam pemilihan gubernur alias Pilgub Jawa Timur. Ketiganya adalah Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah, dan kemungkinan besar adalah Tri Rismaharini.
Elektabilitas Paslon
Sebelumnya, Lembaga survei Poltracking Indonesia mencatatkan elektabilitas pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak menempati posisi tertinggi, yakni mencapai 57,3% di Pilkada Jatim 2024.
Baca Juga
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengatakan angka tersebut jauh lebih unggul dibandingkan dengan pasangan lainnya, yakni Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khaki.
"Yang berpasangan sebagai berikut ini adalah simulasi surat suara Khofifah-Emil 57,3%, Tri-Zahrul perolehan elektabilitas 22,7% dan Lulu-Lukmanul 2,2% sisanya 17,8% tidak tahu dan tidak jawab," ujarnya di YouTube Poltracking TV, Kamis (19/9/2024).
Menurut Hanta, hal ini telah menggambarkan bahwa kekuatan incumbent atau petahana di Jawa Timur masih besar lantaran bisa mengantongi angka yang hampir mencapai 60%.
"Angka ini bisa memberikan gambaran awal untuk kekuatan petahana Khofifah-Emil cukup kuat dan bisa dikatakan tangguh di angka melampaui angka psikologis incumbent yaitu sekitar hampir 60%" tambahnya.
Namun demikian, angka tersebut tidak serta-merta pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju atau KIM itu kembali terpilih pada Pilkada Jatim 2024.
Sebab, angka tersebut bisa berpotensi diraup oleh dua penantangnya, khususnya oleh Tri Rismaharini-Zahrul pada serangkaian tahapan di Pilkada selanjutnya.
"Tapi disaat yang sama potensi penantang Tri-Zahrul ada potensi untuk tumbuh di angka 22,7 dan ketiga Luluk-Lukmanul relatif sangat rendah dan agak sulit mengimbangi dua kekuatan ini," pungkasnya.
Terlebih, kata Hanta, sejauh ini terdapat 17% pihak yang belum menentukan pilihannya pada Pilkada Jatim 2024.
Sebagai informasi, Survei Poltracking ini digelar pada 4-10 September 2024 dengan melibatkan 1.200 responden di Jawa Timur. Adapun, metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error di angka kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.