Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisruh Kadin, Polisi Selidiki Dugaan Kekerasan ke Staf Arsjad Rasjid

Polisi menyelidiki kasus dugaan kekerasan terhadap Arif Rahman selaku Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri  (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memberikan paparan didampingi saat konferensi pers menanggapi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2024 di Jakarta, Minggu (15/9/2024)/Bisnis-Abdurachman
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memberikan paparan didampingi saat konferensi pers menanggapi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2024 di Jakarta, Minggu (15/9/2024)/Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyelidiki kasus dugaan kekerasan terhadap Arif Rahman selaku Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri  (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan laporan dari Arif telah diterima pihaknya pada Selasa (17/9/2024).

"Atas peristiwa dugaan peristiwanya yang dilaporkan adalah kekerasan secara bersama-sama di muka umum terhadap orang ataupun barang sebagaimana diatur dalam pasal 170 KUHP," ujarnya kepada wartawan, dikutip Kamis (19/9/2024).

Dia memastikan bahwa pihaknya akan mulai menyelidiki laporan tersebut dengan dilakukan penyelidikan untuk membuat terang peristiwa dugaan pengeroyokan tersebut.

"Sekali lagi setiap laporan polisi yang masuk ke polda metro jaya itu pasti akan ditindaklanjuti, akan diusut, diproses, dilakukan pendalaman sesuai SOP secara proporsional dan secara profesional," tambahnya.

Sebagai informasi, Arif sebelumnya telah melaporkan kasus dugaan pengeroyokan dirinya di Menara Kadin ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/Polda Metro Jaya.

Dugaan kekerasan itu terjadi saat Arif ditugaskan untuk mengecek kantor Kadin pada Senin (16/9/2024). Arif mengaku dirinya diadang oleh puluhan orang tidak dikenal. 

Singkatnya, usai melakukan beberapa komunikasi dengan terlapor, Arif mengaku mengalami kekerasan oleh terlapor dan sejumlah orang tidak dikenal.

"Kami membawa bukti bahwa kami menyewa dengan pengelola gedung Menara Kadin. Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak kami kenal. Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang," ujar Arif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper