3. Nilai tukar mata uang
Hal lain yang patut dipertimbangkan oleh pelajar saat hendak berkuliah di luar negeri yakni nilia tukar mata uang.
Yang wajib diketahui yaitu fluktuasi nilai tukar mata uang negara tujuan. Nilai tukar yang tiba-tiba melejit akan membuat membuat biaya studi di luar negeri menjadi jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan.
“Kami selalu menyarankan orang tua ataupun sponsor calon mahasiswa untuk menggunakan platform remitansi yang transparan seperti Wise untuk membantu mengurangi biaya saat nilai tukar tinggi,” ujar Elian Ciptono, Country Manager Wise, dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis pada Selasa (16/7).
4. Persyaratan administratif
Salah satu hal penting saat hendak berkuliah di luar negeri yaitu menyiapkan sejumlah dokumen.
Baca Juga
Rata-rata universitas di luar negeri membutuhkan lebih banyak dokumen dan persyaratan. Namun persyaratan tersebut pastinya berbeda-beda.
Biasanya, dokumen yang diminta oleh calon mahasiswa yakni:
- Fotokopi nilai sekolah dan ijazah yang telah diterjemahkan dan dilegalisir
- Hasil tes bahasa, seperti TOEFL, IELTS, SAT, atau GMAT untuk negara berbahasa Inggris, HSK untuk negara berbahasa Mandarin, dan lainnya
- Personal statement, esai, curriculum vitae (CV), dan portofolio
- Surat rekomendasi
5. Visa pelajar
Setelah berhasil mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) yang menunjukkan Anda diterima di universitas yang diinginkan, mahasiswa wajib mengajukan visa pelajar negara tujuan.
Pembuatan visa pelajar biasanya memerlukan durasi yang lebih lama dibanding visa turis. Selain itu, Anda mungkin diminta menyertakan Proof of Funds (PoF), dokumen resmi yang menunjukkan bahwa Anda mampu membayar biaya kuliah dan biaya hidup selama studi.