Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan setidaknya 274 warga Palestina telah tewas akibat operasi Israel untuk membebaskan 4 orang sandera dari kawasan kamp pengungsi Nuseirat di bagian Tengah Jalur Gaza.
“Selama agresi Israel kemarin di kamp Nuseirat, 274 orang tewas dan 698 luka-luka, beberapa dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di Telegram, pada Minggu (9/6/2024).
Sementara itu, Hamas mengatakan ada 3 orang sandera yang tewas dalam operasi Israel di Nuseirat, ketika 4 orang sandera lainnya berusaha dibebaskan.
Juru Bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, mengatakan beberapa sandera yang ditahan di Jalur Gaza tewas selama operasi Israel.
“Kami informasikan kepada Anda bahwa tentara Anda membebaskan beberapa sandera, namun membunuh 3 orang lainnya di kamp yang sama. Salah satu dari tiga orang tersebut berkewarganegaraan AS,” kata Hamas di Telegram.
Sebuah video terlampir menampilkan militan Hamas menunjukkan mayat para sandera yang terbunuh, seperti yang mereka klaim.
Baca Juga
Dilansir TASS, wajah sandera yang tewas terselubung dan tidak ada nama yang disebutkan. Unggahan tersebut dibuat di saluran Telegram Hamas sehari setelah operasi Israel itu.
Selain itu, layanan pers Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengumumkan bahwa pasukan Israel melancarkan operasi di dekat Nuseirat dan berhasil membebaskan 4 sandera Israel, yang ditangkap pada 7 Oktober 2023, dalam operasi militer di dekat kamp pengungsi Palestina di Nuseirat, pada Sabtu (8/6/2024).
Nama-nama sandera tersebut adalah Noa Agramani (25), Almog Meir (21), Shlomi Ziv (40), dan Andrey Kozlov (27) yang juga memiliki paspor Rusia.
Adapun sebagai tanggapan, gerakan Hamas Palestina berjanji untuk menyandera lebih banyak tentara Israel selama permusuhan di Gaza.
Juru Bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, memperingatkan bahwa tindakan Israel di Nuseirat akan memperburuk kondisi para sandera yang tersisa.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya menyambut baik penyelamatan 4 sandera Israel dari tawanan Hamas di Gaza baru-baru ini dan mengatakan AS akan terus berupaya sampai mereka semua bisa pulang.
“Kami tidak akan berhenti bekerja sampai semua sandera pulang dan gencatan senjata tercapai. Hal ini penting untuk dilakukan,” katanya, dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Emanuel Macron setelah pembicaraan di Paris.