Bisnis.com, FUZHOU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut alasan naiknya harga beras beberapa waktu ke belakang yang melanda di berbagai wilayah di Indonesia.
Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan bahwa terdalat 19 negara yang membatasi ekspor pangan, salah satunya India yang menyetop ekspor beras. Alhasil, langkah itu pun berdampak pada kenaikan harga beras di semua Negara tak hanya di Indonesia.
Menurutnya saat ini semua Negara memang membatasi ekspor demi memastikan ketersediaan pangan terjaga di Negara masing-masing.
"Sebanyak 19 negara sudah membatasi ekspor pangan, menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri. India baru saja stop ekspor beras, akibatnya harga beras naik di semua negara," katanya dalam acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/9/2023).
Kepala Negara pun melanjutkan bahwa situasi tersebut tentunya memberikan tantangan bagi upaya pemerintah dlaam memperbesar cadangan strategis beras karena sulit melakukan impor. Padahal, Jokowi melanjutkan bahwa dulu banyak Negara yang berebut menyodorkan barangnya agar dapat diekspor ke luar negeri.
"Sekarang mencarinya sangat sulit karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri, memberi rakyatnya sendiri-sendiri," ujarnya.
Baca Juga
Presiden asal Surakarta itu pun melanjutkan bahwa pembatasan ekspor saat ini memang menjadi salah satu hal yang menyebabkan ancaman krisis pangan di dunia.
Apalagi, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa alasan lain krisis juga makin parah karena kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia. Belum lagi ancaman perubahan iklim, salah satunya yang diperparah dengan adanya super el nino, kenaikan suhu, dan kenaikan air laut.
Presiden Ke-7 RI itu pun tidak menampik bahwa situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran, tetapi menurutnya upaya pemerintah saat ini adalah ingin lebih fokus memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan itu.
"Ini semua kenyataan yang harus kita hadapi, harus kita sadari, kita terima, dan yang paling penting kemudian kita antisipasi apa yang harus kita kerjakan," pungkas Jokowi.