Bisnis.com, JAKARTA – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan Institut Teknologi 10 November (ITS) mengungkap alasan membuka program studi (prodi) kedokteran.
dibuka di kampus-kampus tersebut yang berkaitan dengan jumlah kualitas dokter dan digitalisasi teknologi kedokteran.
Dilansir dari situs resmi IPB, Jumat (11/8/2023), Rektor IPB University Profesor Arif Satria menyampaikan bahwa IPB University bukan pemain baru dalam dunia medis.
IPB University, ujarnya, memiliki relasi erat, terbukti dari riset-risetnya banyak berkaitan dengan medis untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Selain itu minat lulusan SMA yang masih sangat tinggi untuk menjadi dokter merupakan latar belakang berdirinya Fakultas Kedokteran IPB University. Keunggulan Fakultas Kedokteran yang akan didirikan oleh IPB University adalah pendidikan dokter agromaritim berbasis one health,” ujarnya.
Menurut Rektor IPB University, membuka Fakultas Kedokteran merupakan bagian dari peminatan yang saat ini sangat berhimpitan dengan agromaritim.
Baca Juga
“Agromaritim tidak hanya bicara pertanian, tidak hanya bicara energi, tidak hanya bicara biomaterial, tetapi juga kesehatan,” ucapnya.
Dikatakan, saat ini Indonesia didominasi obat-obatan impor. Padahal, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati luar biasa. Hal ini dapat menjadi modal bagi sektor agromaritim untuk mendukung menuju kedaulatan kesehatan.
“Sehingga IPB University sudah merasa dekat dengan dunia kesehatan. Belum lagi di masa pandemi ini, kita menyadari betapa tenaga medis sangat diperlukan. Tenaga medis sangat berperan penting bagi keselamatan dan kesehatan bangsa,” imbuhnya.
Dia juga mengatakan bahwa pertanian tidak terlepas dari aspek kesehatan dalam konsep one health. Kesehatan merupakan satu kesatuan.
“Ini sudah merupakan konsep global. Kesehatan manusia dan kesehatan hewan akan menjadi satu kesatuan. Kita bisa menyaksikan sumber penyakit manusia dari hewan. Satu contoh adalah Covid-19 sehingga butuh integrasi, kesehatan hewan dan manusia,” tuturnya.
Untuk itu, imbuhnya, IPB University memiliki perhatian bahwa ke depan butuh integrasi antara kesehatan hewan dan manusia. Banyak program pendidikan dan riset IPB University yang sangat dekat dengan dunia biomedis.
Dia mencontohkan, program studi ilmu gizi, biologi, biokimia dan lain-lain. Selain itu ada sekitar 114 inovasi IPB University yang terkait biomedis, seperti inventpro, produk polymerase chain reaction atau PCR yang harganya jauh lebih murah.
IPB University juga bisa menciptakan kit untuk mengukur antibody, serta memiliki ahli bayi tabung.
Tidak hanya itu, ujarnya, dokter-dokter manusia dari rumah sakit di Indonesia banyak yang melanjutkan studi ke IPB University untuk Program Pendidikan S2 dan S3. Ini semakin mengukuhkan peran IPB masuk dunia Kesehatan, tambahnya.
Alasan Rektor ITS
Di sisi lain, Rektor ITS Profesor Dr Ir Mochamad Ashari MEng menjelaskan, ITS membuka Prodi Kedokteran dengan beberapa alasan. Di antaranya turut serta menyelesaikan tantangan di dunia kesehatan dengan mendidik dan menghasilkan tenaga dokter berkualitas di Indonesia.
Dilansir dari situs resmi ITS, jumlah dokter masih terbatas dan sebagian besar berdomisili di kota-kota besar di Indonesia.
“Jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi standard WHO, idealnya 1:1000,” jelasnya.
Dikatakan, dokter-dokter milenial pada era Revolusi Industri saat ini dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang teknologi seperti artificial intelligence, teknologi nano, data analytics, dan teknologi 3D printing pada bidang medis.
“Itu yang menjadi keunggulan kedokteran di ITS,” ujar dosen Teknik Elektro ITS ini.
Prodi Kedokteran ITS telah dirancang sebagai prodi unggul berkualitas tinggi guna mencetak para dokter profesional.
“ITS siap mendidik mahasiswa untuk menjadi dokter yang adaptif dengan teknologi medis mutakhir guna memenuhi kebutuhan kemandirian kesehatan nasional,” katanya.
Sementara, untuk rumah sakit pendidikan, ITS menggandeng RSUD dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto, karena rumah sakit tersebut sangat cocol digunakan sebagai tempat praktik dokter-dokter baru.
“RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto kami pilih karena memenuhi syarat sebagai RS pendidikan. Selain itu, kasus-kasus ditangani di rumah sakit tersebut cocok untuk dokter baru,” tambahnya.
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS, Dr Ir Adhi Dharma Wibawa ST MT menambahkan, pendaftaran Prodi Kedokteran ITS dibuka setelah memenuhi persyaratan pembukaan prodi kedokteran dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes).