Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ironis, Jepang Sindir Nuklir Rusia saat Peringatan 78 Tahun Bom Hiroshima

Fumio Kishida mengecam ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir saat Jepang memperingati 78 tahun pengeboman atom di Hiroshima.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin mengambil bagian dalam upacara peletakan karangan bunga bersama para pemimpin G7 lainnya di Cenotaph untuk Korban Bom Atom di Peace Memorial Park sebagai bagian dari KTT G7 di Hiroshima, Jepang barat 19 Mei 2023. Kementerian Luar Negeri Jepang/HANDOUT via REUTERS PERHATIAN EDITOR - GAMBAR INI DISEDIAKAN OLEH PIHAK KETIGA. KREDIT WAJIB.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin mengambil bagian dalam upacara peletakan karangan bunga bersama para pemimpin G7 lainnya di Cenotaph untuk Korban Bom Atom di Peace Memorial Park sebagai bagian dari KTT G7 di Hiroshima, Jepang barat 19 Mei 2023. Kementerian Luar Negeri Jepang/HANDOUT via REUTERS PERHATIAN EDITOR - GAMBAR INI DISEDIAKAN OLEH PIHAK KETIGA. KREDIT WAJIB.

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengecam ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir saat Jepang memperingati 78 tahun pengeboman atom di Hiroshima pada Minggu (6/8/2023). Dia tidak menyebut peran Amerika Serikat (AS) dalam pengeboman pada masa lalu.

Dilansir dari The Hill, Rusia baru-baru ini meningkatkan posisi nuklirnya melawan Ukraina dan Barat dengan mengirim senjata taktis nuklir ke Belarusia untuk pertama kalinya sejak 1962 .

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, baru-baru ini mengatakan bahwa jika Ukraina berhasil melakukan serangan balasan terhadap Rusia untuk merebut kembali tanahnya, Rusia "harus" menggunakan senjata nuklir.

"Jepang sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom dalam perang akan melanjutkan upaya menuju dunia bebas nuklir. Jalan ke arah itu menjadi semakin sulit karena perpecahan yang semakin dalam di masyarakat internasional atas perlucutan senjata nuklir dan ancaman nuklir Rusia," kata Kishida dalam sebuah upacara di Hiroshima.

Dilansir dari Taipei Times, Kishida yang keluarganya berasal dari Hiroshima juga menegaskan kehancuran yang dibawa ke Hiroshima dan Nagasaki oleh senjata nuklir tidak akan pernah terulang lagi.

Sejarah mencatat, bahwa AS menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada bulan Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia Kedua.

AS menjatuhkan bom dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec. Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.

Komentar PBB

Komentar Kishida mempertegas komentar Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mengeluarkan pernyataan pada peringatan Hiroshima bahwa beberapa negara dengan sembrono mengguncang pedang nuklir dan mengancam akan menggunakan alat pemusnah itu.

“Dalam menghadapi ancaman ini, komunitas global harus berbicara sebagai satu kesatuan. Setiap penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima,” kata Guterres.

Pada upacara tersebut, ribuan orang berdoa bagi mereka yang terbunuh atau terluka dalam pemboman itu dan menyerukan perdamaian dunia.

Rusia dan Belarusia tidak diundang ke upacara tersebut selama dua tahun berturut-turut karena perang di Ukraina.

Para peserta berdoa dalam hati pada pukul 8:15 pagi ketika senjata nuklir pertama yang digunakan pada masa perang dijatuhkan.

Kishida menjadi tuan rumah KTT G7 di Tokyo awal tahun ini. Dia telah mencoba untuk mengangkat pelucutan senjata nuklir ke dalam agenda global yang membawa para pemimpin negara demokrasi yang kaya ke tugu peringatan dan museum taman perdamaian Hiroshima.

Seruan

Awal bulan ini, lebih dari 100 jurnal medis di seluruh dunia mengeluarkan seruan bersama yang jarang terjadi, agar tidak memakai senjata nuklir dengan mengatakan bahwa ancaman bencana nuklir hebat dan berkembang.

Peringatan tersebut mengikuti rilis blockbuster Oppenheimer di AS, sebuah film biografi tentang J. Robert Oppenheimer, salah satu pencipta senjata atom.

Belum ada tanggal rilis yang diumumkan untuk Jepang dan ada spekulasi itu mungkin tidak akan tayang di bioskop sama sekali.

“Tujuh puluh delapan tahun telah berlalu dan orang-orang mulai lupa. Jadi ini saat yang tepat untuk membuat film dan mengingatkan kita tentang apa yang terjadi,” kata Ryo Kento, seorang mahasiswa, di Tokyo menjelang peringatan Hiroshima.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper