Bisnis.com, JAKARTA - Hasil riset Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) selama dua tahun ini menunjukkan, ada potensi zakat infak dan sedekah (ZIS) sebesar Rp327 triliun yang belum tergarap dengan baik. Padahal, melalui pemanfaatan dana itu persoalan umat terkait sosial ekonomi bisa terbantu.
Menurut Ketua Baznas Noor Achmad, untuk tahun ini pihaknya menargetkan perolehan ZIS sebesar Rp33 triliun, yang sebenarnya masih jauh dari harapan. Agar bisa mencapai target itu, Baznas akan terus memperbanyak lembaga amil zakat (LAZ).
“Jadi potensinya sangat besar. Tapi sampai saat ini, yang kita kumpulkan bersama LAZ itu baru Rp22,1 triliun. Artinya masih jauh sekali dari harapan. Jadi ini masih bisa terus kita tingkatkan,” jelas Noor kepada Bisnis, Senin (17/4).
Dalam dua tahun ini, tambah Noor, sudah 67 LAZ yang baru berdiri dan tersebar di kabupaten/ kota, provinsi dan nasional. Harapannya, dengan banyak LAZ baru yang berdiri akan banyak potensi ZIS yang bisa diraih.
“Saat ini kami sudah mendata dan melakukan pemetaan, banyak potensi ZIS yang masih belum digarap maksimal terutama di sektor pertambangan, perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan di samping zakat penghasilan,” katanya.
Ke depannya, kata Noor, akan butuh LAZ yang spesifik di pelbagai sektor ekonomi itu sehingga mulai saat ini sudah harus mempelajari potensi di sektor-sektor tersebut. Jika sudah berjalan, LAZ yang fokus pada sektor itu diharapkan bisa menyelesaikan persoalan masyarakatnya.
Baca Juga
“Misalnya petani skala kecil, peternak kecil. Butuh modal usaha, butuh beasiswa untuk anak-anaknya atau rumah sehat di kawasannya. Jadi LAZ mulai belajar mengkaji sektor-sektor tersebut, mulai dari potensi, tantangan dan sasarannya,” jelas Noor.
Selain membahas mengenai potensi ZIS yang besar, dalam kesempatan ini Baznas juga meluncurkan Forum Matraman, wadah diskusi mengenai filantropi dan zakat secara bulanan yang melibatkan banyak tokoh, termasuk pimpinan media massa.
Forum Matraman yang diinisiasi Baznas ini akan jadi tempat berbagi ide dan gagasan serta mencari solusi untuk persoalan bangsa Indonesia. Menurut Noor, literasi sangat berperan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga akan melibatkan pers.
“Forum ini tidak hanya membicarakan bagaimana memaksimalkan penggalan dan pemanfaatan dana umat melalui ZIS itu, tapi sekaligus membahas persoalan-persoalan umat yang tidak hanya diselesaikan dari keuangan dan ekonomi, melainkan melalui pendekatan sosial, budaya dan keagamaan,” kata Noor.