Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang mengatakan, bahwa pergerakan tanah dapat berpotensi menimbulkan korban jiwa. Namun untuk saat ini belum ada kejadian yang mengakibatkan korban.
“Bisa berpotensi menimbulkan korban jiwa, namun hingga saat ini belum,” kata Michael kepada Bisnis, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, pergerakan tanah dapat menimbulkan bencana yang kemungkinan lebih besar. Salah satunya berdampak pada terjadinya tanah longsor di Jakarta.
“[Pergerakan tanah] ini berpotensi untuk berdampak pada terjadinya tanah longsor di daerah rawan. Namun, hingga saat ini, belum ada kejadian tanah longsor di Jakarta pada bulan Desember 2022,” ujarnya.
Meskipun demikian, BPBD DKI telah melakukan berbagai upaya antisipasi terkait pergerakan tanah, termasuk memberikan informasi peringatan dini pergerakan tanah yang bersumber dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM RI melalui website bpbd.jakarta.go.id dan media sosial BPBD DKI, sebagai langkah kesiapsiagaan bagi masyarakat.
“Kemudian melakukan koordinasi dengan aparat kewilayahan seperti lurah dan camat untuk memantau titik-titik yang rawan longsor, bersama dengan Tim Reaksi Cepat BPBD DKI,” kata Michael.
Baca Juga
Michael mengatakan pihaknya juga akan menyiagakan layanan kedaruratan melalui nomor 112 supaya masyarakat dapat melaporkan keadaan darurat yang dialami atau ditemui dan juga bisa dilaporkan melalui aplikasi JAKI.
Dia mengimbau masyarakat yang berada di kawasan sekitar sungai untuk tidak menebang pohon di sekitar lereng dan tidak melakukan pemotongan lereng secara tegak lurus untuk menghindari kejadian tanah longsor.
“Dan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lereng apabila hujan deras melanda di sekitarnya,” tandasnya.
Sebelumya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM RI telah memberikan peringatan dini potensi gerakan tanah di Indonesia. Dari data tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) DKI Jakarta merilis potensi pergerakan di 10 kecamatan di DKI Jakarta.
Ada 8 Kecamatan di Jakarta Selatan yang menunjukkan potensi gerakan tanah menengah, yakni Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sementara itu, terdapat dua kecamatan yang mengalami pergerakan tanah di Jakarta Timur, yaitu Kramat Jati dan Pasar Rebo.
“Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” terang BPBD DKI Jakarta, dikutip dari laman Instagram resminya pada Sabtu (3/12/2022).