Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M. Syarif menyarankan negara-negara anggota G20 untuk lebih serius dalam upaya pemberantasan korupsi. Pasalnya, sebagian besar negara anggota G20 masih mencatatkan skor indeks persepsi korupsi di bawah 50 atau masih sangat rendah.
"G20 dibutuhkan real leadership. Mereka harus mulai dari anggotanya kalau betul-betul mengatasi korupsi serius di tingkat global," kata Laode dalam sebuah webinar side event C20, dikutip dari YouTube Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Selasa (8/3/2022).
Lebih lanjut, Laode yang juga mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengatakan bahwa hanya Jerman, anggota G20, yang memiliki skor indeks persepsi korupsi tinggi yakni 80, sedangkan sebagian negara anggota G20 lainnya masih termasuk negara dengan tingkat korupsi tinggi.
Dalam upaya pemberantasan korupsi, dia mengungkapkan perampasan aset koruptor yang ditanam di luar negeri menjadi salah satu tantangan yang cukup berat. Alasannya, perampasan aset sulit dilakukan karena tidak semua negara sepakat di dalamnya.
Chair Anti-Corruption Working Group (ACWG) C20 Dadang Trisasongko mengatakan bahwa 47 persen negara anggota G20 mencatatkan skor indeks persepsi korupsi masih dibawah 50, termasuk China, Indonesia, hingga Rusia di dalamnya.
"Ini tantangan tersendiri bagi forum global seperti G20 yang pengaruh ekonominya sangat luas di dunia," ujarnya.