Selama dua dekade terakhir, Muslim muncul sebagai kekuatan politik arus utama. Mereka tidak saja sebagai pemilih atau penyelenggara pemilu, tapi juga jadi kandidat utama pemimpin politik. Penguasaan dunia politik merupakan proses yang berkelanjutan dengan jumlah kandidat dan pemilih Muslim-Amerika bertambah setiap siklus pemilihan.
Dari Dewan Kota dan Dewan Sekolah hingga Anggota Legislatif negara bagian sampai ke Kongres, kian banyak Muslim Amerika yang mencari dan memenangkan jabatan publik.
Petra Alsoofy, manajer kemitraan di Institute for Social Policy and Understanding (ISPU), sebuah wadah pemikir yang berfokus pada komunitas Muslim, mengatakan keterlibatan sipil Muslim Amerika Serikat telah mengalami “perbaikan besar” selama dua dekade terakhir.
Dia mengutip penelitian ISPU yang menunjukkan peningkatan pendaftaran pemilih dan partisipasi politik secara keseluruhan, termasuk menyumbang untuk kampanye dan menjadi sukarelawan untuk sejumlah kandidat Muslim.
Menurut sebuah studi oleh ISPU, pendaftaran pemilih Muslim-Amerika meningkat dari 60 persen pada 2016 menjadi 78 persen pada 2020.
Alsoofy memuji kampanye pendaftaran pemilih dan partisipasi komunitas Muslim karena telah membantu meningkatkan jumlah pemilih Muslim. Faktor lain, katanya, adalah calon Muslim memobilisasi komunitas mereka sendiri.
“Mereka benar-benar memberi orang keberanian untuk tampil seperti para tokoh lainnya dan mulai berpengaruh setelah terpilih menjadi tokoh politik,” kata Alsoofy.
Dengan Muslim menjadi blok suara, politisi mengakui mereka. Bahkan kandidat presiden Joe Biden merilis tema kampanye untuk komunitas Muslim-Amerika menjelang pemilihan presiden tahun lalu.
Dia juga berbicara kepada dua kelompok Muslim sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
“Sebagai presiden, saya akan bekerja dengan Anda untuk mengubah racun kebencian dari masyarakat kita, menghormati kontribusi Anda dan mendengar ide-ide Anda,” kata Biden pada acara virtual untuk advokat Muslim Oktober tahun lalu.
Biden mengatakan pemerintahannya akan terlihat seperti Amerika Serikat seutuhnya, Muslim Amerika akan ikut melayani di setiap tingkat. Meskipun Muslim Amerika belum benar-benar melayani di “setiap tingkat” dalam pemerintahan, namun Biden menunjuk hakim federal Muslim pertama pad awal tahun ini.
Dia juga menominasikan Khizr Khan, ayah dari seorang kapten tentara AS yang terbunuh di Irak, sebagai anggota Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS.
Pada bulan Februari lalu, Sameera Fazili, wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional, menjadi berita utama ketika dia menyampaikan pernyataan tentang kebijakan ekonomi Biden dari ruang konferensi pers Gedung Putih sambil mengenakan jilbab.