Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekurangan Nakes, Hong Kong Buka Lowongan Bagi Dokter dari Luar Negeri

Menteri Kesehatan Sophia Chan Siu-chee mengatakan Hong Kong akan memiliki 1.610 dokter lebih sedikit dari yang dibutuhkan pada 2030, angka yang akan meningkat menjadi 1.949 pada 2040.
Gedung di Hong Kong
Gedung di Hong Kong

Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong tengah mengalami kekurangan tenaga kesehatan. Kementerian Kesehatan kini tengah mengajukan rancangan undang-undang untuk menarik dokter lulusan luar negeri dan akan dibacakan di depan dewan legislatif bulan depan.

Menteri Kesehatan Sophia Chan Siu-chee mengatakan Hong Kong akan memiliki 1.610 dokter lebih sedikit dari yang dibutuhkan pada 2030, angka yang akan meningkat menjadi 1.949 pada 2040.

Sementara Chan memperingatkan bahwa kekurangan akan terus memburuk, dia mengatakan pemerintah akan menjamin akan ada cukup lowongan dalam sistem perawatan kesehatan masyarakat untuk dokter yang terlatih secara lokal.

Chan mengatakan saat ini hanya ada dua dokter untuk setiap 1.000 warga Hong Kong, rasio yang lebih buruk daripada tempat-tempat seperti Singapura, Kanada dan Jepang. Meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran lokal tidak dapat menutup celah itu. Dia juga mencatat bahwa kekurangan yang ada berarti waktu tunggu rata-rata untuk seorang spesialis di rumah sakit umum berkisar antara 31 minggu sampai 133 minggu.

Chan juga memperkirakan ada ribuan dokter Hong Kong yang berpraktik di tempat lain, tetapi sulit untuk mengatakan berapa banyak yang pada akhirnya akan kembali. Dia menambahkan bahwa pemerintah akan menyerahkan RUU tersebut kepada Dewan Legislatif pada 2 Juni mendatang.

Berdasarkan proposal tersebut, dokter yang memenuhi syarat harus merupakan penduduk tetap, lulusan dari daftar kampus kedokteran yang diakui, dan sudah terdaftar untuk berpraktik di luar Hong Kong. Mereka kemudian harus bekerja di sistem perawatan kesehatan umum kota setidaknya selama lima tahun setelah mendapatkan kualifikasi spesialis mereka.

Di akhir periode tersebut, para dokter kemudian dapat memperoleh pendaftaran penuh di Hong Kong tanpa harus lulus ujian perizinan kota, dan memiliki pilihan untuk bekerja di sektor swasta.

Sebuah komite yang terdiri atas pejabat kesehatan dan pendidik akan dibentuk untuk menentukan daftar sekolah kedokteran yang kualitasnya sebanding dengan dua sekolah lokal mereka. Proposal itu menegaskan kembali bahwa para pejabat mengharapkan jumlah sekolah kedokteran yang diakui dibatasi hingga 100.

“Pada prinsipnya, kualifikasi medis yang diberikan oleh sekolah kedokteran non-lokal harus secara luas sebanding dengan yang diberikan oleh Hong Kong University (HKU) dan Chinese University of Hong Kong (CUHK),” kata otoritas tersebut dalam makalah yang diserahkan ke Dewan Legislatif, dilansir South China Morning Post, Selasa (18/5/2021).

"Dengan mengacu pada informasi yang tersedia, kami berharap bahwa jumlah kualifikasi medis yang diakui kemungkinan tidak akan melebihi 100," lanjutnya.

Kekurangan staf di sektor kesehatan publik Hong Kong telah menjadi masalah lama. Pemerintah memperkirakan ada kekurangan 660 spesialis dan trainee spesialis di rumah sakit umum tahun lalu.

Kekurangan itu berarti pasien lokal harus menunggu lama untuk mendapatkan layanan khusus. Data terbaru menunjukkan bahwa pasien yang menunggu untuk menemui dokter penyakit dalam untuk pertama kalinya telah menunggu selama hampir tiga tahun, sementara spesialisasi lain dengan waktu tunggu lebih dari 100 minggu termasuk oftalmologi, ortopedi, dan pembedahan.

Presiden Asosiasi Dokter Umum Hong Kong Arisina Ma Chung-yee sebelumnya mengatakan dia tetap tidak yakin bahwa rencana pemerintah adalah satu-satunya solusi untuk kekurangan tersebut. Dia berpendapat bahwa menambahkan dokter saja tanpa menambah fasilitas perawatan kesehatan lain dan profesional tidak akan membantu mengatasi masalah tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : South China Morning Post
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper