Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boneka Labubu Laku Rp2,4 Miliar dalam Lelang Pertama di Dunia, Saham Pembuatnya Langsung Melesat

Boneka seukuran manusia terjual Rp2,4 miliar dalam lelang Labubu pertama di dunia. Morgan Stanley bahkan sampai menaikkan target harga saham produsen Labubu.
Boneka Labubu.
Boneka Labubu.

Bisnis.com, JAKARTA — Boneka Labubu seukuran manusia terjual seharga 1,08 juta yen atau setara Rp2,4 miliar (asumsi kurs Rp2.264,25 per yuan) dalam lelang di Beijing, China.

Dilansir dari Bloomberg, Labubu berwarna hijau mint tersebut dibuat oleh seniman kelahiran Hong Kong, Kasing Lung. Boneka itu dilelang di rumah lelang Yongle pada Selasa (10/6/2025).

Bukan hanya Labubu seukuran manusia, terdapat pula 47 barang koleksi Labubu lainnya yang dilelang. Labubu cokelat edisi terbatas misalnya terjual seharga 820.000 yuan atau setara Rp1,85 miliar.

Media lokal China melaporkan bahwa lelang Labubu pertama di dunia itu menarik ribuan pembeli baik secara langsung di lokasi maupun secara daring. Total penjualan dalam lelang itu mencapai 3,73 juta yuan atau setara Rp8,44 miliar.

Pembeli termuda yang terdaftar dalam lelang itu adalah bayi berusia sembilan bulan. Keluarganya membeli boneka Labubu versi co-branded seharga 32.000 yuan atau setara Rp72,4 juta.

Keberhasilan lelang itu menjadi bukti popularitas mainan koleksi berbentuk monster bergigi tersebut. Pamor Labubu terus meningkat karena para selebritas kerap mempopulerkannya, seperti oleh Rihanna dan Lisa Blackpink.

Saham Produsen Labubu Melejit

Hasil lelang itu semakin mengokohkan pergerakan saham Pop Mart International Group Ltd. Pembuat labubu itu berkantor pusat di Beijing, China.

Saham Pop Mart melejit lebih dari 180% tahun ini, didorong tren koleksi boneka oleh para selebritas maupun keberhasilan lelang di Beijing tersebut.

Sejumlah lembaga bahkan menaikkan target harga saham Pop Mart.

Deutsche Bank menaikkan targetnya untuk saham Pop Mart sebesar 52% menjadi 303 dolar Hong Kong, dengan alasan momentum pertumbuhan luar negeri yang kuat. Morgan Stanley menaikkan targetnya menjadi 302 dolar Hong Kong dari awalnya 224 dolar Hong Kong, dengan mengatakan bahwa valuasinya harus setara dengan Sanrio Co. dan Walt Disney Co.

Sebuah bank di China baru-baru ini menggunakan Labubu sebagai hadiah gratis untuk memikat para deposan, yang mendorong regulator untuk turun tangan dan melarang praktik semacam itu.

Penggemar Labubu dikenal berani mengantre panjang dan sering kali siap membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan mainan favorit mereka.

Seri blind-box THE MONSTERS, dengan Labubu sebagai pusatnya, menghasilkan penjualan lebih dari 3 miliar yuan (lebih dari Rp6,8 triliun) untuk Pop Mart tahun lalu, yang mencakup hampir seperempat pendapatan perusahaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper