Bisnis.com, JAKARTA - Putra sulung Menteri Sosial Tri Rismaharini, Fuad Benardi berharap ibunya bisa memperbaiki pengelolaan bantuan sosial (bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos) yang akhir-akhir ini tersengat kasus korupsi.
"Setelah dilantik, saya berharap itu bisa diperbaiki, terutama data bansos yang ada di Indonesia. Karena saya melihat penerima bantuan Kemensos itu banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak warga yang menerima malah tidak mendapat bansos, dan ada juga warga yang sebaliknya," kata Fuad Benardi kepada wartawan di Surabaya, mengutip Antara, Rabu (23/12/2020).
Fuad juga memberikan saran kepada kementerian yang akan dipimpin ibunya. Menurut Ketua Karang Taruna Kota Surabaya ini Kemensos seharusnya mengambil melalui dinas sosial dari kota maupun kabupaten yang lebih mengetahui data warga.
"Rekomendasi kesejahteraan warga yang sebetulnya baik, perlu ditambahkan dan diutamakan warga yang terdampak Covid-19 dan memang awalnya mereka tidak mendapatkan bantuan, sebelum terdampak," katanya.
Fuad menambahkan untuk penanganan Covid-19 harus ada sinergi dari kementerian yang ada sehingga tertata, terutama pembagian dari vaksin lebih rata. Selain itu, Fuad juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo yang telah memberi kepercayaan kepada ibunya menjadi Mensos.
"Amanah ini benar-benar berat karena di masa-masa ini merupakan kementerian yang menjadi garda terdepan terhadap penanganan sosial di Indonesia, di mana banyak warga Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19, yang harus dibantu secara maksimal," ujarnya.
Selain itu, Fuad juga mengucapkan terima kasih pada warga Kota Surabaya yang selama 10 tahun mempercayakan Risma untuk memimpin Kota Pahlawan.
Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial (Mensos) usai pengumuman reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Walikota Surabaya itu menggantikan Juliari P. Batubara yang terjerat kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19.