Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK: Distribusi Vaksin Covid-19 di Indonesia Penuh Tantangan

JK mengingatkan pendistribusian vaksin dan vaksinasi akan membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan perhitungannya, jika vaksinasi akan dilakukan pada 200 juta masyarakat, maka setidaknya dibutuhkan 400 juta vaksin.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meninjau Gudang Darurat Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat didampingi oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Jakarta pada Hari Selasa (29/9/2020)./Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meninjau Gudang Darurat Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat didampingi oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Jakarta pada Hari Selasa (29/9/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) memaparkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi, terutama dalam proses pendistribusian vaksin Covid-19.

JK mengatakan meski vaksin Covid-19 telah hadir di Indonesia, namun masih belum dapat digunakan karena harus melalui beberapa tahapan. JK juga mengingatkan pendistribusian vaksin dan vaksinasi akan membutuhkan waktu yang lama.

Berdasarkan perhitungannya, jika vaksinasi akan dilakukan pada 200 juta masyarakat, maka setidaknya dibutuhkan 400 juta vaksin.

Dengan demikian, jika vaksinasi dapat dilakukan sebanyak 1 juta suntikan per hari, maka waktu yang dibutuhkan akan mencapai 1,5 tahun.

Kemudian, karena Indonesia merupakan negara kepulauan, imbuhnya, maka sistem logistik untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 akan menjadi tantangan.

"Masih banyak masalah untuk mengatasi pandemi ini dan menjamin ekonomi balik ke depan," katanya, Rabu (9/12/2020).

Padahal, JK mengatakan vaksinasi merupakan kunci penting dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk bisa kembali meningkatkan konsumsi domestik.

Pasalnya, krisis pandemi Covid-19 ini telah menekan daya beli, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Sementara, masyarakat kelas menengah ke atas cenderung menahan belanja.

"Tantangannya sekarang, mengobati orang sakit dan imunisasi orang yang tidak sakit," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper