Bisnis.com, JAKARTA – Tim dokter Presiden Donald Trump mengklaim Presiden ke-45 AS itu tidak lagi membawa risiko menularkan virus corona dan telah memenuhi kriteria untuk mengakhiri isolasi mandiri.
Kepala tim dokter Gedung Putih Sean Conley mengatakan Trump tidak lagi mengalami demam selama lebih dari 24 jam dan seluruh gejala yang dialaminya sudah membaik. Namun, tidak disampaikan apakah ini artinya Trump sudah dinyatakan negatif dari Covid-19.
"Berbagai tes yang dilakukan menunjukkan tidak ada lagi bukti bahwa virus tersebut aktif bereplika. Selain itu, pengujian lainnya menunjukkan adanya penurunan jumlah virus," paparnya dalam memo yang dirilis Gedung Putih, Sabtu (10/10/2020).
Seperti dilansir Bloomberg, informasi dari Conley ini merupakan kabar paling baru mengenai kesehatan Trump sejak pertengahan pekan lalu, ketika dia disebut sudah tidak demam selama lebih dari 4 hari. Di sisi lain, Gedung Putih masih menolak membeberkan sejumlah detail kesehatan dan perawatan Trump, termasuk kapan dia terakhir dinyatakan negatif dari Covid-19 sebelum akhirnya dikonfirmasi positif.
Trump pertama kali diketahui positif Covid-19 pada 2 Oktober 2020. Dia kemudian menyampaikan pemulihannya berjalan dengan cepat setelah mendapat perawatan yang di dalamnya mencakup formula antibodi dari Regeneron Pharmaceuticals Inc. Pengobatan lainnya meliputi dexamethasone dan Remdesivir.
Pada Sabtu (10/10), Trump memberikan pidato selama 18 menit di hadapan para pendukungnya di halaman Gedung Putih.
Baca Juga
"Saya merasa hebat," ujarnya dari salah satu balkon.
Seperti kemunculannya beberapa hari sebelumnya, Trump awalnya mengenakan masker tetapi kemudian melepasnya sebelum berbicara. Adapun para hadirin tidak seluruhnya mengenakan masker dan berkumpul dalam jarak yang cukup dekat.
Trump dijadwalkan segera kembali berkampanye menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) yang bakal berlangsung pada 3 November 2020. Jadwal pertamanya adalah Orlando, dilanjutkan dengan Pennsylvania dan Iowa.
Mengacu ke data Johns Hopkins University, AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia, yakni dengan 7,71 juta kasus.