Bisnis.com, JAKARTA — Petinggi World Health Organization (WHO) mengatakan AS perlu penanganan pandemi Covid-19 yang lebih ketat menyusul terbentuknya klaster Gedung Putih.
Executive Director Health Emergencies Program WHO Mike Ryan menuturkan dua kasus penyakit apapun yang terkait dengan ruang dan waktu bisa dimasukkan dalam kategori epidemi atau klaster.
"Jelas ada klaster kasus yang muncul," ujarnya dalam konferensi pers rutin WHO seperti dilansir Bloomberg, Jumat (2/10/2020).
Ryan melanjutkan penyebaran virus corona di Gedung Putih harus diselidiki dengan sebaik-baiknya dan orang-orang yang berisiko terkena harus diamati dengan menyeluruh. Selain itu, karantina mesti segera dilakukan terhadap orang-orang yang sudah terpapar.
"Ini adalah dasar-dasar epidemiologi dan jujur saja, banyak kolega kami di AS dan CDC [Centers for Disease Control and Prevention] di AS yang mengajar dasar-dasar epidemiologi dunia," sambungnya.
Ryan menekankan tidak ada alasan bagi AS untuk tidak bisa mengontrol penyakit ini. Namun, diperlukan kerja keras semua pihak.
Baca Juga
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania, dinyatakan positif Covid-19. Mereka langsung menjalani karantina mandiri.
Hasil tes ini langsung diikuti tes bagi lingkaran terdekat Trump. Wakil Presiden AS Mike Pence, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, serta Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner, dinyatakan negatif Covid-19.
Trump dan orang-orang terdekatnya diketahui sering menganggap remeh penyakit ini dan acapkali enggan menggunakan masker. Adapun Joe Biden dan istrinya, yang terakhir bertemu Trump pada debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 pada Rabu (29/9), dinyatakan negatif Covid-19.
Mengacu ke data Johns Hopkins University, per Sabtu (3/10/2020) pukul 00.54 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 di Negeri Paman Sam sudah menembus 7,29 juta. Angka ini setara dengan 21,2 persen dari total kasus di seluruh dunia, sekaligus membuat AS menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia.