Menurut Agencia Brasil, mengutip statistik resmi pemerintah, tingkat pengangguran Brasil pada Maret-Mei 2020 sebesar 12,9 persen. Sebagai pembanding, tingkat pengangguran pada Desember 2019-Februari 2020 sebesar 11,6 persen.
Studi Getulio Vargas Foundation yang dikutip The Rio Times memprediksi orang menganggur di Brasil bertambah 9 juta orang pada 2020. Alhasil, tingkat pengangguran bisa membengkak menjadi 18,7 persen dari total angkatan kerja.
Dalam laporan Global Economic Prospects, Juni 2020, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Brasil anjlok 8 persen. Tiga tahun sebelumnya, Negeri Samba sanggup menaikkan PDB-nya dalam kisaran 1,1-1,3 persen.
Proyeksi makroekonomi tersebut menempatkan Brasil dalam kondisi resesi. Kepada The Rio Times, bekas Gubernur Bank Sentral Brasil Arminio Fraga bahkan meyakini negaranya telah memasuki depresi. “Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan Depresi Besar 1930-an,” katanya.
Pemerintah Brasil menganggarkan stimulus untuk pemerintah lokal sebanyak 120 miliar real Brasil atau US$24 miliar (asumsi 1 US$ = 5 real Brasil). Dari jumlah itu, separuhnya ditransfer langsung ke pemerintah negara bagian atau kota.
Kucuran pemerintah federal tersebut otomatis membengkakkan defisit anggaran 2020. Dari asumsi awal sebesar 68,5 miliar real menjadi sekitar 150 miliar miliar real. Rasio utang ke PDB pun siap-siap terkatrol ke angka 94 persen.