Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan AS yang tengah bergelut dengan kontraksi akibat pandemi virus corona akan mendapat akses ke fasilitas pinjaman federal.
Jika perusahaan penerbangan bersedia melepas sebagian sahamnya pada pemerintah, maka perusahaan akan mendapatkan bantuan tunai langsung di bawah anggaran stimulus virus corona yang disepakati oleh anggota parlemen dan Gedung Putih.
Undang-undang yang disahkan oleh Senat pada Rabu, 25 Maret 2020 malam itu, termasuk dana bailout senilai US$61 miliar untuk maskapai penerbangan dan operator kargo serta kontraktor.
Menurut teks RUU itu, setengah dari jumlah pinjaman dan bantuan tunai akan disalurkan untuk dukungan gaji, tunjangan dan biaya karyawan lainnya.
Sebagai imbalan atas bantuan tunai tersebut, Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan meminta ekuitas atau sekuritas lainnya dari perusahaan bersangkutan. Namun tetap akan ada pembatasan atau pengurangan gaji terutama bagi para eksekutif.
Maskapai penerbangan yang memenuhi syarat akan menerima US$25 miliar dukungan gaji. Sedangkan perusahaan kargo mendapat jatah US$4 miliar dan kontraktor penerbangan akan menerima US$3 miliar.
Baca Juga
Kebijakan ini merupakan kemenangan besar bagi industri, yang telah berargumentasi selama berhari-hari, menekankan bahwa kelangsungan sektor ini akan terancam tanpa bantuan pemerintah.
Airlines for America, kelompok maskapai penerbangan terbesar di AS, mengatakan bahwa industri akan dipaksa untuk cuti pekerja kecuali anggota parlemen memberikan setidaknya US$29 miliar dalam bentuk hibah untuk menopang gaji.
Langkah industri untuk melakukan lobi itu menyusul anjloknya perjalanan udara AS, dengan hanya 279.000 orang terbang di dalam negeri pada Selasa pekan ini, penurunan 87 persen dari 2,2 juta pada hari yang sama 2019.
"Kami sangat senang bahwa paket kuat ini akan segera menstabilkan industri termasuk hibah untuk gaji pekerja serta perlindungan untuk integritas perjanjian perundingan bersama," kata Joe DePete, presiden Asosiasi Pilot Air Lines, dilansir Bloomberg, Kamis (26/3/2020).
Senator Pat Toomey menjelaskan, Mnuchin akan memiliki keleluasaan untuk mengalokasikan bantuan tunai US$25 miliar untuk maskapai penerbangan. Menteri Keuangan juga akan menentukan apakah opsi yang dimiliki pemerintah atau instrumen ekuitas lainnya diperlukan untuk mengkompensasi pembayar pajak.
Langkah penyelamatan industri penerbangan itu memadukan unsur-unsur utama dari rencana yang diusulkan selama sepekan terakhir oleh Senat Republik dan Demokrat. Rencana yang didukung Republik menganggarkan US$50 miliar tetapi tidak ada hibah. Sementara anggaran yang diusulkan Demokrat hanya menyertakan hibah senilai puluhan miliar.
Toomey mengatakan dia lebih condong pada bantuan pinjaman jangka panjang berbunga rendah, tetapi ada pula yang berpendapat itu tidak akan cukup.
"Kekhawatiran saya, mengingat kapitalisasi pasar industri ini tidak ada cukup ekuitas untuk menghasilkan pengembalian yang sepadan, jadi saya lebih suka pinjaman suku bunga rendah jangka panjang," katanya.
Sementara itu, bandara akan mendapatkan US$10 miliar dalam bentuk hibah. Kesepakatan itu juga mencakup pinjaman senilai US$17 miliar yang diperuntukkan bagi perusahaan yang dianggap penting bagi keamanan nasional, salah satunya Boeing Co. Namun Toomey mengatakan bahwa bagian dana itu tidak hanya untuk Boeing.
Menurut laporan oleh analis Evercore ISI Duane Pfennigwerth, ketentuan lain dalam paket bantuan mungkin menimbulkan masalah bagi maskapai penerbangan yang telah memangkas jadwal penerbangan untuk mengatasi jatuhnya permintaan perjalanan.
Salah satunya adalah wewenang yang diberikan kepada Sekretaris Transportasi A Elaine Chao untuk mewajibkan maskapai penerbangan agar mempertahankan perjalanan ke lokasi mana pun yang dilayani pada 1 Maret 2020 lalu.