Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyampaikan bahwa penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 kemungkinan besar akan ditunda di tengah kondisi pandemi virus corona.
Olimpiade 2020 sejatinya akan dimulai pada Jumat, 24 Juli 2020 dan selesai pada Minggu, 9 Agustus 2020, namun pembatasan perjalanan dan krisis yang memburuk di banyak negara menurut Abe tidak memadai.
"Saya kira dunia tidak akan siap di tengah penyebaran infeksi virus corona," kata Abe kepada Dewan Komite Anggaran, seperti dikuitp melalui Insider, Senin (23/3/2020).
Surat kabar lokal, Sankei, juga melaporkan bahwa menurut Abe seluruh negara partisipan diharapkan siap, tidak hanya Jepang, untuk melaksanakan Olimpiade 2020.
Pernyataan Abe menyusul pengumuman resmi Kanada yang memutuskan untuk mundur dari daftar partisipan Olimpiade pada musim panas nanti.
Komite Olimpiade Kanada dan Komite Paralimpik Kanada, yang didukung oleh Pemerintah Kanada, tidak akan mengirim tim ke Olimpiade dan Paralimpik ke Tokyo, menurut pernyataan Tim Kanada.
Baca Juga
Saat ini ada 339.645 total kasus global COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan jumlah kematian di Italia saja mencapai 5.476 jiwa. Jepang memiliki 1.101 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 41 kematian.
Dikutip dari Nikkei Asian Review, Presiden Tokyo 2020 Yoshiro Mori mengatakan bahwa kemungkinan penundaan ini tidak dapat dihindari. Bahkan, panitia akan mengadakan diskusi mengenai perencanaan skenario dan durasi penundaan selama satu bulan ke depan.
Penyebaran virus juga menyebabkan organisasi olahraga besar, berbagai acara, dan liga di seluruh dunia berhenti operasi untuk beberapa saat ke depan.
NHL, MLB, dan Liga Premier Inggris, dan NBA semuanya menghentikan pertandingan, sementara UEFA telah menunda turnamen sepak bola Euro musim panas 2020 hingga 2021.