1. Ceramahnya Dianggap Meresahkan, Ustaz Abdul Somad Resmi Dilaporkan ke Polda NTT
Organisasi massa (ormas) di Kota Kupang yang menamakan diri Brigade Meo resmi melaporkan Ustad Abdul Somad kepada Polda NTT terkait kasus dugaan penistaan terhadap simbol agama yang dilakukan oleh dirinya.
Kuasa hukum Brigade Meo Yacoba Yanti Susanti Siubelan kepada wartawan di Kupang, Senin (19/8) mengatakan bahwa dilaporkannya Ustad Abdul Somad atau UAS itu karena ceramahnya meresahkan sejumlah umat Kristen dan Katolik di Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.
2. Polri Buru Pembuat Konten Hoaks Pemicu Kerusuhan Papua
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melakukan profiling terhadap sejumlah akun media sosial yang diduga menyebarkan informasi palsu atau hoaks mengenai intimidasi para pelajar Papua di Surabaya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa ada beberapa akun media sosial yang menambah narasi tidak benar pada video intimidasi pelajar Papua di Surabaya.
Baca selengkapnya di sini.
3. Tidak Hanya KPK, Pukat UGM Usul Presiden Jokowi Libatkan PPATK Saat Pilih Menteri
Presiden Joko Widodo diminta lebih teliti dalam memilih calon menteri dan setingkatnya untuk mengisi kabinet periode 2019—2024.
Ketelitian dalam menilai rekam jejak berkaca pada fenomena saat ini ketika sejumlah menteri di kabinet sekarang diduga tersandung masalah korupsi.
Baca selengkapnya di sini.
4. 260 Titik Panas di Sumatera Indikasi Awal Karhutla
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebanyak 260 titik panas yang jadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebar di wilayah Sumatera pada Senin (19/8/2019) pagi.
“Iya, paling banyak di Sumatera Selatan ada 97 titik panas,” kata Staf Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Nia Fadhila di Pekanbaru, Senin (19/8/2019).
Baca selengkapnya di sini.
5. Kurusuhan di Papua: Wapres JK Minta Semua Pihak Saling Menghargai
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pihak terkait menyampaikan secara terbuka perihal penyebab kerusuhan yang terjadi di Papua untuk menenangkan suasana.
"Kita prihatin dan menyesalkan kejadian-kejadian yang terakhir itu [kerusuhan di Papua dan Papua Barat]. Semua [kerusuhan merupakan] akibat. Apa yang terjadi di Surabaya, di Malang [sebagai pemicu] itu tentunya perlu dijelaskan secara terbuka, diklarifikasi," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (19/8/2019).
Baca selengkapnya di sini.