Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima surat kepercayaan yang diberikan oleh Duta Besar Indonesia untuk AS yang baru, Mahendra Siregar dalam sebuah upacara yang digelar pada Senin (8/4/2019).
Penyerahan surat ini sekaligus menandai dimulainya tugas Mahendra selaku kepala perwakilan ke-19 untuk AS.
Dalam sambutannya, Mahendra Siregar turut menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia kepada Donald Trump dan rakyat Amerika.
Salam hangat tersebut disambut baik oleh Presiden Trump, yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis yang penting bagi AS dan menyampaikan salam hangatnya kembali kepada Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia.
Dubes RI juga menggarisbawahi berbagai kesamaan yang dimiliki oleh Indonesia dan AS, yakni sama-sama sebagai negara demokratis dan majemuk yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, toleransi, dan supremasi hukum.
"Kesamaan ini menjadi salah satu faktor penting yang melandasi hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat," ujar Mahendra dalam pernyataan resmi pada Rabu (10/4/2019).
Selain itu, pertemuan ini juga digunakan Dubes RI untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan kedua negara, yang pada tahun ini ditandai dengan perayaan 70 tahun jalinan diplomatik RI-AS.
“Dalam waktu tujuh dekade terakhir, banyak pencapaian penting yang telah diraih Indonesia dan AS. Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama mengoptimalisasi kerja sama kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi,” imbuh Mahendra.
Adapun salah satu prioritas utama yang bakal menjadi fokus kerja Mahendra adalah menjadikan hubungan masyarakat Indonesia dan AS sebagai penggerak utama dalam peningkatan hubungan bilateral kedua negara.
Mahendra Siregar merupakan diplomat karier senior yang dilantik oleh Presiden RI pada 7 Januari 2019. Sebelum diangkat sebagai Dubes RI di AS, Mahendra Siregar pernah menduduki berbagai jabatan di pemerintahan, antara lain sebagai Staf Khusus Menteri Luar Negeri, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Wakil Menteri Keuangan, Wakil Menteri Perdagangan serta Chairman dan CEO Eximbank Indonesia.
Sebagai diplomat karier, Mahendra pernah bertugas di Kedutaan Besar RI (KBRI) di London, Inggris selama periode 1992-1995 dan KBRI di Washington DC, Amerika Serikat untuk periode 1998-2001.
Selain berkiprah di pemerintahan, Mahendra juga pernah menduduki berbagai posisi penting, yakni sebagai Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan Komisaris beberapa perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, pertambangan, manufaktur, teknologi dan infrastruktur.