Bisnis.com, JAKARTA -- Toleransi menjadi isu utama yang disampaikan Ratu Elizabeth dalam pesan Natalnya tahun ini.
Dalam transkrip pesan Natalnya yang dirilis Istana Buckingham, ratu Inggris berusia 92 tahun itu juga memasukkan komentarnya mengenai pentingnya keluarga dan persahabatan.
Ratu Elizabeth menyatakan dirinya meyakini pesan perdamaian dan kebaikan yang dibawa Yesus ke dunia tidak pernah usang serta dapat dilakukan oleh siapapun. Pesan tersebut, lanjutnya, sangat relevan saat ini.
"Bahkan dengan perbedaan yang paling besar, memperlakukan orang lain dengan hormat dan sebagai sesama manusia selalu menjadi langkah yang baik dalam menuju pemahaman yang lebih besar," papar Ratu Elizabeth, seperti dilansir Reuters, Senin (24/12/2018).
Dia menuturkan ada banyak perubahan yang dilihatnya selama beberapa tahun terakhir. Namun, keyakinan, keluarga, dan teman-temannya selalu menemani serta memberikan kenyamanan tersendiri.
Tahun ini, dua cucunya menikah yakni Pangeran Harry dan Putri Eugenie. Ratu Elizabeth juga mendapat cicit ketujuh dengan lahirnya Pangeran Louis dari pasangan Pangeran William-Kate Middleton.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ucapan selamat Natal yang disampaikannya tidak pernah menyinggung masalah internasional atau politik secara spesifik.
Ratu Elizabeth diagendakan merayakan Natal bersama keluarga Kerajaan Inggris di Sandringham Estate, Norfolk, seperti tradisi yang sudah berjalan.
Ratu Elizabeth Angkat Isu Toleransi dalam Pesan Natal Tahun Ini
Toleransi menjadi isu utama yang disampaikan Ratu Elizabeth dalam pesan Natalnya tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 menit yang lalu
Cek Jadwal & Promo MRT Jakarta Khusus Selama Libur Natal 2024
53 menit yang lalu
7 Tradisi Perayaan Natal Unik di Indonesia
1 jam yang lalu
Mabes Polri: 45 WNA Malaysia Jadi Korban Pemeresan di DWP 2024
2 jam yang lalu