Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump mengaku tengah mempertimbangkan beberapa opsi untuk memperketat pengawasan di perbatasan.
Dia menuturkan pemisahan keluarga imigran di perbatasan bisa menekan angka masuknya imigran ilegal ke negara itu.
Meski Trump sudah mencabut kebijakan pemisahan anak-anak imigran dengan orang tuanya di perbatasan dengan Meksiko, tapi banyak pejabat pemerintah yang menilai hal itu diperlukan untuk menjaga keamanan dan menghalau imigran ilegal.
"Jika mereka merasa akan dipisahkan, maka mereka tidak akan datang," ujarnya seperti dilansir Reuters, Minggu (14/10/2018).
Kebijakan itu dikenal sebagai "zero tolerance" alias kebijakan nol toleransi. Kebijakan ini mendapat banyak tekanan, termasuk dari dunia internasional, karena mengorbankan anak-anak--yang usianya mulai dari belasan tahun hingga batita.
Trump mengklaim, tanpa bukti yang jelas, bahwa banyak imigran menggunakan anak-anak untuk masuk ke AS.
"Kami tengah melihat banyak hal yang bisa dilakukan terkait imigran ilegal. Kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk memperlambatnya," lanjutnya.
Kongres AS pun diminta untuk meloloskan UU Imigrasi secepatnya.
Secara terpisah, Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Katie Waldman mengungkapkan ada kenaikan jumlah imigran ilegal dewasa yang membawa anak-anak.
"Kami akan terus menegakkan hukum secara manusiawi dan melanjutkan mencari opsi untuk mengamankan perbatasan," tuturnya.
Halau Imigran Ilegal, AS Bakal Kembali Perketat Pengawasan di Perbatasan
Presiden AS Donald Trump mengaku tengah mempertimbangkan beberapa opsi untuk memperketat pengawasan di perbatasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Keputusan Akhir Tahun Mereka yang Serok Jumbo Saham ACES
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Jendral Rusia Terbunuh, Vladimir Putin Rencanakan Balas Dendam
59 menit yang lalu