Kabar24.com, JAKARTA – HSBC Holdings Plc. Menyelesaikan transaksi menggunakan teknologi blockchain. Perbankan itu menyatakan, teknologi blockchain layak secara komersial untuk trade finance.
Berdasarkan pernyataan dalam surat elektroniknya, HSBC menyampaikan, bersama dengan ING Bank NV, perbankan yang berbasis di London itu mengelola Letter of Credit (L/C) untuk Cargill Inc. menggunakan teknologi blockchain yang dikembangkan oleh Konsorsium R3.
“L/C mendukung pengiriman kacang kedelai yang diangkut pekan lalu dari Argentina ke Malaysia,” tambah pernyataan itu, seperti dikutip Bloomberg, Senin (14/5/2018).
Menurut HSBC, transaksi itu merupakan perdagangan ujung-ke-ujung (end-to-end trade) antara penjual, pembeli, dan masing-masing bank yang diselesaikan menggunakan satu aplikasi digital pembagi bersama, alih-alih menggunakan beberapa sistem.
Adapun, perbankan itu menambahkan, transaksi ini merupakan transaksi trade finance langsung pertama yang terukur menggunakan blockchain.
Viviek Ramachandran, Global Head of Innovation and Growth for Commercial Banking di HSBC menyatakan, hal ini merupakan titik infleksi terhadap cara melakukan perdagangan.
“Dengan blockchain, kebutuhan untuk rekonsiliasi lewat kertas menjadi hilang karena semua pihak terhubung di dalam platform dan pembaruannya bisa dilakukan langsung,” katanya lewat pernyataan.
Blockchain membantu merampingkan proses intensif menggunakan kertas (cara tradisional) di dalam transaksi trade finance yag biasanya membutuhkan waktu lima hingga sepuluh hari untuk bertukar dokumen. Di dalam transaksi Cargill di atas, tambah HSBC, pertukaran dokumen dapat dilakukan hanya dalam waktu 24 jam.