Bisnis.com,JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengutuk keras aksi terorisme di beberapa tempat di Surabaya Jawa Timur. Meskipun demikian Hipmi meminta pelaku usaha tidak perlu takut dan menjalankan aktivitas seperti biasa.
“Hipmi mengutuk keras aksi-aksi terorisme di Surabaya. Aksi ini merupakan perbuatan biadab dan tidak dibenarkan oleh agama mana pun di muka bumi ini,” ujar Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia melalui keterangan resmi, Senin (14/5/2018).
Dia mendesak aparat kepolisian untuk menuntaskan sampai ke akar-akar masalah terorisme. Selain itu, dia juga mengimbau agar pelaku usaha tidak perlu takut untuk menjalankan aktivitas.
“Tujuan dari teroris adalah menimbulkan rasa takut. Kalau kita takut dan berhenti aktivitas, tujuan dia tercapai. Sebab itu, kami imbau pelaku usaha tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa,” ujarnya.
Meskipun demikian, Bahlil meminta pelaku usaha tetap waspada. Secara makro, imbuhnya, aksi terorisme di Surabaya kemarin, Minggu (13/5/2018) tidak mampu mengguncang perekonomian.
“Fundamental ekonomi kita sangat kuat. Konsentrasi kegiatan ekonomi juga sudah tersebar di mana-mana,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan pengeboman rumah ibadah di Surabaya tak mampu memengaruhi ekonomi secara signifikan. Sebab, konsentrasi kegiatan ekonomi dan industri tak lagi hanya terfokus di Surabaya dan Jakarta.
Menurutnya, sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, konsentrasi pembangunan dan kegiatan ekonomi tak lagi terfokus di Surabaya dan Jakarta, melainkan sudah tersebar ke berbagai wilayah.
“Kita akui ini sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur yang masif. Jadi, kita tidak usah takut,” paparnya.